Mau Jadi Full Time Traveler? Udah Siap dengan 12 Tantangan Ini?

Keliatannya sih enak jadi full time traveler, jalan-jalan terus, kenalan banyak orang baru. Tapi, apa Kamu siap menghadapi 12 hal ini?

SHARE :

Ditulis Oleh: Ester Pandiangan

Mengelilingi tempat-tempat yang luar biasa indah dan bakal cakep banget kalau sudah di-posting di instagram, icip-icip aneka ragam kuliner, berkenalan dengan banyak orang baru, sepertinya menyenangkan ya jadi full time traveler. Eiiits…tunggu dulu, benarkah seindah itu hidup menjadi seorang full time traveler?

Sebelum bermimpi terlalu panjang, apakah kamu udah siap dengan 12 tantangan yang biasa dialami para full time traveler?

1. Hidup Berpindah-pindah Jauh dari Keluarga

Pelabuhan di Labuan Bajo. Foto dokumentasi penulis

Kamu bakal hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Memang, akan ada banyak “keluarga” baru yang kamu temui, tapi siap nggak dengan keluarga inti yang bakal kamu tinggalkan lama?

2. Cinta Lokasi

Bepergian akan membuatmu bertemu dengan orang-orang baru. Bakal gampang jatuh hati, deh! Siap nggak untuk jatuh cinta berkali-kali? Apalagi kalau Kamu orang yang baper-an. Secara, terkadang perasaan yang tumbuh saat traveling bareng harus diuji serius, apakah itu memang beneran atau hanya sesaat. Dan, kalau kamu nggak single, siap untuk bersetia?

3. Tabungan, Mana Tabungan?

Menjadi full time traveler nggak semudah dan seindah yang ada di instagram. Butuh modal kuat, nih! Para travelers yang kamu lihat woro-wiri di sosial media kalau nggak diendorse ya mereka punya modal yang kuat untuk menghabiskan hidup dengan jalan-jalan. Lha, kamu gimana? Makanya, kalau belum punya cukup tabungan mending jadi part time traveler aja!

4. Beradaptasi dengan Lingkungan Baru dengan Cepat, Bisa Nggak?

Traveling nggak selamanya senang-senang terus. Sebagai pendatang kamu mesti beradaptasi dengan lingkungan baru, kebudayaan baru. Nah, siap nggak dengan situasi yang seperti ini? Bukan cuma sekali lho, tapi berkali-kali. Secara bakal banyak tempat yang kamu kunjungi memiliki kebiasaan yang berbeda-beda.

5. Ketika Kamu Udah Terlanjur Suka dengan Suatu Tempat, tapi Kamu Harus Pindah ke Tempat yang Lain itu Rasanya…

Matahari terbenam di Labuan Bajo. Foto dokumentasi penulis

Sebagai full time traveler, kamu nggak akan bertahan di satu tempat. Masalahnya terkadang ada beberapa tempat yang mencuri rasa begitu dalam. Ketika udah terlanjur suka banget dengan tempat tersebut, kamu mesti siap untuk move on. Karena tempat-tempat lain sudah menanti untuk dijelajahi.

6. Ketemu Orang-orang yang (Mungkin) Menyebalkan

Foto dokumentasi penulis

Kita sih selalu berharap yang baik-baik tapi nggak menutup kemungkinan ‘kan ketemunya dengan orang-orang yang menyebalkan. Di saat momen nggak enak banget ini, gimana sikap kamu, tetap maju atau stop? Terkesan sepele, tapi ini termasuk bagian yang harus dipersiapkan, lho…bukan hanya bagian yang enak-enaknya aja yang perlu Kamu pikirkan.

7. Kehabisan Uang dan Bertahan dengan Apa yang Ada

Bertahan hidup dengan uang seadanya. Foto dokumentasi penulis

Segala sesuatu harus dipersiapkan ketika kamu memutuskan untuk menjadi full time traveler termasuk jika suatu saat kehabisan uang. Duh, mesti ngapain nih, uang di tangan udah habis. Jika kamu dihadapkan pada situasi seperti ini, kamu butuh ketabahan, kemampuan untuk berpikir jernih dan bertahan dengan apa yang tersedia di depan mata. Yakin udah siap?

8. Sanggup Nggak Hidup Tanpa Ada Sinyal dan WiFi?

Ngomongin soal traveling bukan hanya tentang posting foto-foto cakep di instagram dan teman-temannya. Adakalanya kamu bakal mendatangi tempat yang sama sekali nggak ada sinyal ataupun wifi, so nggak bakalan bisa posting foto on the spot, deh. Kira-kira kamu bakal mati kutu nggak kalau nggak ada sinyal di tempat yang kamu datangi? Udah siap untuk menikmati alam sambil memandangi bintang-bintang aja sebelum tidur tanpa stalking di sosmed?

9. Perasaan Hollow yang Nggak Bisa Dihilangkan Begitu Saja

Menyenangkan banget pastinya ketika jalan ke tempat yang belum didatangi, ketemu orang-orang baru dan mengenal keunikan kebudayaan setempat. Namun nggak bisa disangkal ada masa di mana kamu bakal merasa hampa dan kesepian, kangen dengan rutinitasmu dulu. Tentunya kalau nggak segera dinetralisir, perasaan galau ini akan mengganggu rencana besar untuk menjad full time traveler.

10. Selamat Tinggal Hidup Nyaman

Hiruk pikuk di pelabuhan Labuan Bajo. Foto dokumentasi penulis

Ketika memutuskan menjadi full time traveler, pastinya kamu harus siap untuk deal dengan hal-hal di luar kenyamananmu. Bahkan hal-hal terkecil seperti, nggak ada AC, tidur di tikar—untuk menghemat uang, berbagi kamar dengan orang asing, makanan yang nggak selamanya enak, harus mencuci baju sendiri dan lain-lain.

11. Nggak Punya Tempat Bergantung

Ini adalah saat di mana kamu berdiri di kaki sendiri. Jauh dari keluarga, sahabat, pacar atau mantan (mungkin), kamu cuma bisa mengandalkan dirimu untuk bertahan hidup di luar sana. Awalnya memang susah banget, tapi kalau kamu bisa lewati step ini hmm…ke depannya semua akan baik-baik saja! Bakal lebih baik malah.

12. Bakal Susah Jadi Dirimu Lagi

Traveling akan mengubah caramu memandang hidup. Apalagi kalau kamu memutuskan untuk menjadi full time traveler. Selamat tinggal hidup monoton, hidupmu bakal lebih berirama dengan nada-nada yang nggak bisa kamu prediksikan.

Sadar nggak sadar, menjadi full time traveler akan membentuk kepribadianmu menjadi diri yang baru. Nggak lagi berpikir kalau traveling itu untuk sekadar mempercantik sosial mediamu. Siap untuk dirimu yang baru ini?

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU