Masjid Kowloon, Masjid Tertua yang Jadi Pusat Komunitas Muslim di Hong Kong

Masjid Kowloon merupakan masjid tertua di Hong Kong yang dibangun pada tahun 1896 yang menjadi tempat berkumpulnya komunitas Islam Hong Kong.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Selama ini, Hong Kong lebih dikenal oleh turis Indonesia sebagai destinasi belanja. Namun sebetulnya, ada banyak aktivitas lain yang juga menarik untuk dilakukan di sana, seperti wisata budaya dan sejarah misalnya. Masjid Kowloon menjadi salah satu destinasi yang bisa dikunjungi, jika Anda tertarik pada sejarah perkembangan Islam di Hong Kong.

Baca juga: Liburan di Hong Kong? Berikut rekomendasi spot berfoto yang Instagramable.

Masjid Kowloon berkapasitas 3.500 orang. (Foto/Wikipedia).

Masjid Kowloon merupakan masjid tertua di Hong Kong yang dibangun pada tahun 1896. Masjid yang terletak di Nathan Road, tak hanya jadi tempat ibadah, namun juga tempat berkumpulnya komunitas Islam yang datang dari seluruh penjuru Hong Kong.

“Masjid Kowloon adalah salah satu masjid tertua di sini. Sejarahnya berawal dari kedatangan tentara dari negara timur tengah. Saat itu dari Pakistan dan Bangladesh, yang tentunya termasuk tentara muslim,” ujar Saeed Uddin, Sekretaris Wali Amanat dan Pendanaan Komunitas Islami Hong Kong, dikutip dari Kumparan.com, Jumat, (27/4).

Saeed menjelaskan, awalnya Masjid Kowloon hanya berupa bangunan kecil, Namun, karena makin ramai didatangi umat muslim Hong Kong, pada tahun 1974, dilakukanlah renovasi besar-besaran untuk memugar masjid ini menjadi sebuah tempat ibadah sekaligus pusat komunitas muslim. Renovasi selesai pada tahun 1984.

“Pada tahun 2005-2006, kami kembali melakukan renovasi di bagian interior masjid, menambah kantor, perpustakaan, dan lain-lain. Lalu di bagian kiri dan kanan masjid ini kami membuat 2 aula yang dapat memuat 100-150 jemaah salat,” tambahnya.

Dua aula di masjid juga dipakai untuk kegiatan komunitas, seminar, maupun kuliah umum.

Saeed menambahkan, ia dan pengelola juga mempersilakan muslim untuk melakukan kegiatan di Masjid Kowloon.

“Kami menerima kedatangan turis yang ingin ke sini untuk mencari tahu tentang Islam. Jadi setiap hari kami menerima banyak sekali jenis turis dan orang, dari barat, Cina, kami terima dengan tangan terbuka. Kami tak akan bertanya Anda siapa,” sambungnya.

Seluruh kegiatan yang digelar Masjid Kowloon, tak berbeda dengan kebanyakan aktivitas di masjid-masjid lainnya.

Saat Ramadhan, mereka menyediakan makanan bagi siapa pun yang berpuasa. Lalu aula yang ada di kiri dan kanan masjid ditata sedemikian rupa, sehingga siapa pun yang ingin berbuka puasa di masjid akan dilayani dengan baik.

Setiap hari Minggu, komunitas muslimah asal Indonesia mengadakan pertemuan rutin di Masjid Kowloon dan pihak pengelola masjid dengan tangan terbuka menerima mereka.

“Setiap Minggu, saudara perempuan dari Indonesia mengadakan pertemuan di sini, kami memberikan tempat. Kami berusaha untuk menyediakan fasilitas maksimal untuk para saudara muslim. Kami sangat senang melakukan hal tersebut,” ujar Saeed.

Menurut Saeed, ketika mengumandangkan azan, warga lokal sama sekali tak keberatan dengan hal tersebut, meski masjid ini terletak di pusat kota.

“Termasuk saat Salat Jumat, mungkin sekitar 3.500 ribu jemaah salat di sini. Di basement, di mana saja, selalu penuh,” ucapnya.

Meski menjadi minoritas, umat muslim di Hong Kong tak terlalu memiliki kesulitan untuk menetap di negara tersebut. Hong Kong, sejak beberapa tahun terakhir telah membuka diri bagi masyarakat dan turis muslim yang berkunjung.

Hong Kong kini semakin ramah turis muslim. (Foto/Wikipedia).

Baca juga: Selain wisata belanja, wisata seni juga makin diminati di Hong Kong.

“Pemerintah sangat baik, Anda lihat banyak yang pakai hijab, tak ada masyarakat yang mempermasalahkan. Jadi kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan pemerintah, dan kami menghormati mereka karena mereka juga menghormati kami,” ucap Saeed.

Saeed berpesan pada turis muslim untuk tak ragu berkunjung ke Hong Kong karena menurutnya Hong Kong punya segalanya, termasuk sejumlah fasilitas ramah muslim yang mulai tersebar di mana-mana.

“Banyak hal yang bisa disaksikan di sini, sudah semakin banyak makanan halal, ada Hong Kong Disneyland, dan Ocean Park. Kami juga mendorong mereka untuk menyediakan makanan halal. Ini merupakan usaha kami, untuk turis dan masyarakat lokal,” pungkas Saeed.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU