Kuliner Ekstrem Gunungkidul Ini Berasal dari Puthul Serangga

Kuliner ekstrem Gunungkidul mulai dari ulat, belalang, kelelawar hingga kepompong diolah secara kreatif dan disajikan sebagai kudapan yang menyenangkan.

SHARE :

Ditulis Oleh: Himas Nur

Tak akan kehabisan tempat bila Anda hendak mencari kuliner ekstrem Gunungkidul. Terang saja, sebab di Gunungkidul, Yogyakarta memiliki beragam jenis makanan tak lazim yang jarang Anda temui sebelumnya.

Mulai dari ulat, belalang, kelelawar hingga kepompong diolah secara kreatif dan disajikan sebagai kudapan laiknya makanan sehari-hari.

Baca Juga: 7 Kuliner Malaysia yang Mengingatkan Kita pada Makanan Indonesia

makanan tak lazim asal Gunungkidul, puthul serangga (Foto/Banaran)

Namun tahukah Anda bahwa ada satu lagi jenis serangga yang menjadi kuliner ekstrem Gunungkidul secara musiman. Kuliner itu bernama puthul serangga.

Puthul ini sebenarnya adalah sejenis kumbang yang banyak terdapat di dedaunan di awal musim penghujan. Puthul muncul saat awal musim penghujan. Kemunculan yang berlangsung hanya beberapa hari ini menjadi rejeki bagi masyarakat.

Selain untuk lauk, puthul juga diperjualbelikan dengan harga cukup mahal. Hal ini dikarenakan serangga jenis ini sulit dicari dan hanya muncul pada sore menjelang malam hari itu.

Berkah kuliner ekstrem Gunungkidul

makanan tak lazim asal Gunungkidul, puthul serangga (Foto/Kompas)

Puthul serangga ini tak hanya dicari dan dikonsumsi sendiri oleh warga, melainkan juga diperjualbelikan. Hal ini tentu membawa berkah dan keuntungan, lantaran banyak masyarakat juga yang menginginkan kuliner ekstrem Gunungkidul tersebut.

Penjualan Puthul ini bisa diolah maupun dijual secara biasa. Puthul dalam satu botol air mineral isi 1.500 ml biasa dijual seharaga Rp 40 ribu.

Baca Juga: Ragam Kuliner Favorit Anisa Rahma, Eks Personel Girlband Cherrybelle

Puthul serangga ini awalnya dibersihkan menggunakan air, bagian sayap puthul yang cukup keras itu harus lepaskan terlebih dahulu dari tubuhnya. Kemudian serangga kecil itu direbus dengan bumbu bacem. Setelah itu ditiriskan dan digoreng.

Memiliki rasa yang cenderung gurih dan ¨krenyes-krenyes¨ membuat kuliner ekstrem Gunungkidul yang satu ini ramai diminati dan bisa dijadikan camilan maupun lauk makan. Tertarik mencoba?

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU