Desa Wisata Nglanggeran, Tetap Tangguh Meskipun Dihantam Pandemi

Desa Wisata Nglanggeran terletak di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Lokasinya berada di lereng Gunung Api Purba Nglanggeran.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Desa Wisata Nglanggeran terletak di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Lokasinya berada di lereng Gunung Api Purba Nglanggeran yang memiliki panorama alam indah dan udara yang sejuk. Pada tahun 2017, desa wisata ini dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik I Indonesia serta memperoleh penghargaan ASEAN Community Based Tourism (CBT) Award 2017.

Pandemi Covid-19 memaksa sejumlah destinasi wisata untuk tutup sampai waktu yang belum ditentukan. Desa Wisata Nglanggeran pun juga terpaksa harus ditutup, namun demikian pihak pengelola tak kehabisan ide kreatif. Menghadapi masa darurat Covid-19, desa wisata terbaik ini menghadirkan paket wisata digital yang bertajuk “Virtual Tour Desa Wisata Nglanggeran“.

Baca juga: Gunung Nglanggeran, Destinasi Wisata di Lagu Banyu Langit

Bekerja sama dengan komunitas Pirtual Project, virtual tour ini merupakan kegiatan wisata atau jalan-jalan online menjelajah destinasi wisata pilihan dengan diberikan penjelasan layakanya berwisata ditemani oleh tour guide. Beberapa destinasi yang bisa dipilih yaitu Gunung Api Purba, Griya Cokelat Nglanggeran, Kampung Pitu, Air Terjun Kedung Kandang, dan lainnya.

(Instagram/catatanwisata)

Kelebihan Desa Wisata

Kekuatan utama yang menjadi kelebihan desa wisata yaitu tidak hilangnya pekerjaan utama masyarakat ketika kegiatan pariwisata berhenti. Data dari Desa Wisata Institute, sebanyak 89,6% masyarakat di desa wisata memilki pekerjaan pokok di luar pariwisata seperti petani, pengrajin, serta pekerja swasta. Sedangkan 11,3% sisanya adalah mereka yang terdampak Covid-19.

Baca juga: Desa Wisata Indonesia Lebih Tangguh Bertahan di Pandemi

Kekuatan ini mengindikasikan karakter kemandirian masyarakat di desa wisata yang sudah dimiliki sebelum pandemi Covid-19. Seharusnya, wabah pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk mengistirahatkan destinasi, khususnya yang berbasis alam. Meskipun begitu, bukan berarti pengeola di desa wisata tetap harus mempersiapkan strategi ke depan setelah pandemi.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU