Ketika berbicara tentang Hong Kong, kebanyakan wisatawan menyebut Disneyland dan wisata belanja sebagai salah satu alasan utama mengapa mereka berkunjung. Namun sekarang, selain berbelanja, bermain di wahana dan menikmati kuliner unik, menikmati wisata seni pun menjadi tujuan baru wisatawan berkunjung ke Hong Kong.
Sejak tahun 2015 lalu, setiap bulan Maret, Hong Kong Tourism Board menawarkan pengalaman wisata seni selama Hong Kong Arts Month.
Terdapat tempat-tempat yang dijadikan destinasi untuk mendapatkan pengalaman baru seputar karya seni di Hong Kong.
Wong Chuk Hang, Sham Sui Po, Fo Tan Open Studios dan tempat lainnya yang memang diperuntukkan untuk seniman lokal Hong Kong memamerkan karya seninya di segala sudut.
Contohnya saja lukisan tentang sejarah sebuah toko pada rolling door toko tersebut. Pengunjung tidak hanya dapat berbelanja namun juga dapat memahami sejarah dari toko tersebut.
Atau ada pula bangunan-bangunan yang dulunya merupakan kawasan industri telah menjadi sebuah daerah artistik sehingga menarik untuk dikunjungi.
Selain itu, wisata seni ini makin menarik karena diselenggarakannya festival khusus di bulan Maret seperti Art Basel, Art Central, serta Harbour Art Fair dengan mengajak galeri dari negara-negara Asia lainnya.
“Banyak orang ke Hong Kong itu untuk bermain, belanja, dan makan, namun saat ini Hong Kong juga menawarkan hal yang baru seperti wisata seni. Agar orang-orang tak bosan dan tetap mendapatkan hal yang baru ketika berlibur ke Hong Kong,” jelas Daphne Hi, Public Relation Manager Hong Kong Tourism Board.
Berkunjung ke Hong Kong saat bulan seni pun dinikmati oleh seniman asal Indonesia yang selain mencari hiburan juga mencari ide-ide baru, seperti Alexander Thian, Muhammad Taufiq, serta Naufal Abshar. Mereka mengaku menemukan hal-hal unik dan penuh kejutan saat berkunjung ke sana.
“Tidak sangka kita yang tahu-tahu diajak ke sebuah tempat bekas pabrik-pabrik. Ternyata di dalamnya ada galeri seni yang bertaraf internasional,” ujar Alexander Thian, dilansir dari Republika, Senin (2/4).