Rencana "Penghidupan Kembali" Loko Tour Uap Cepu

Loko tour Blora rencananya akan dihidupkan kembali, kabar baik untuk pariwisata Blora!

SHARE :

Ditulis Oleh: Rizqi Y

Kecamatan Cepu memiliki satu objek wisata andalan berupa loko tua kereta api uap yang dibuat Jerman puluhan tahun silam. Loko ini pada masanya digunakan sebagai alat pengangkut kayu jati. Saat itu Cepu dan sekitarnya memang dikenal sebagai salah satu area penghasil kayu jati berkualitas.

Seiring berjalannya waktu loko uap ini beralih fungsi menjadi wahana wisata untuk mengangkut para wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan hingga era pemerintahan Soekarno sampai masa orde baru, loko tua ini masih aktif dimanfaatkan sebagai loko wisata.

Sayang beribu sayang, potensi wisata yang menjanjikan ini justru kini terhenti. Loko tour andalan Pemkab Blora beberapa tahun belakangan tampak mangkrak dan tak terpelihara. Hal ini bukan tanpa sebab, mangkraknya loko tour ini karena adanya kerusakan mesin dan bantalan rel kereta api. 

Melansir dari krjogja.com, kondisi kerusakan ini dijelaskan oleh Manager bisnis KPH Cepu, Agus Kusnandar.

Baca juga: 7 jalur KA terindah di Indonesia

Rel kereta api yang dilalui loko tour dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1915 sekarang ini kondisinya sudah rusak parah, padahal jaringan rel kereta api bersejarah itu merupakan tertua di Indonesia. Catatan yang ada menunjukkan, jika jaringan kereta api yang dibangun Belanda pada tahun 1915 panjangnya mencapai 300 km khusus untuk sarana transportasi kayu jati gelondongan,” jelas Agus.

 

Kondisi jalur rel yang dulu mencapai 300 km kini un sudah terpangkas menjadi 26 km. Untuk revitalisasi loko ini setidaknya butuh anggaran tak kurang dari 10 milliar. 

Pemkab Blora siap membantu proses revitalisasi loko tour

Loko tour Blora. Sumber

Meski butuh dana tak kurang dari 10 milliar, namun Pemkab Blora mengaku siap membantu proses revitalisasi loko tour tersebut. Hal ini semata-mata untuk menarik minat wisatawan, terutama wisatawan mancanegara asal Belanda yang datang dan ingin merasakan loko tour di area KPH Cepu. Pernyataan ini diungkapkan oleh Wakil Bupati Blora Arief Rohman

“Dari Pemda Blora menyatakan siap membantu guna menghidupkan loko tour milik KPH Cepu. Karena ini termasuk sejarah perkereta apian di Indonesia ketika Belanda berkuasa di sini,” jelas Arief.

Penghidupan kembali wisata loko tour yang telah tertuang dalam ‘Travelling Map Of Loko Tour’ ternyata juga telah direncanakan oleh Perhutani pusat. Panjang lintasan yang nantinya akan dihidupkan kembali adalah sepanjang 26 km. Dari jalur ini beberapa destinasi bersejarah yang bisa dikunjungi wisatawan di antaranya Jembatan Batokan, Center of Nursery dan long yard.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU