Jalur Pendakian Merbabu Kini Kembali Ditutup Hingga Juni 2019

Setelah ditutup pada akhir tahun 2018 dan dibuka pada pertengahan Januari 2019, kini jalur pendakian Gunung Merbabu kembali ditutup.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Setelah ditutup pada akhir tahun 2018 dan dibuka pada pertengahan Januari 2019, kini jalur pendakian Gunung Merbabu kembali ditutup. Penutupan ini bersifat sementara mulai dari tanggal 20 Mei sampai 20 Juni 2019. Balai Taman Nasional Gunung Merbabu selaku pengelola Gunung Merbabu mengeluarkan keputusan ini melalui surat edaran bernomor PG.01/T.35/TU/EVLAP/2019 pada 14 Mei 2019 kemarin.

Penutupan ini berlaku untuk semua jalur pendakian Gunung Merbabu yaitu Jalur Selo, Jalur Suwanting, Jalur Thekelan, dan Jalur Wekas. Jalur-jalur tersebut saat ini kondisnya sedang rusak dan dianggap membahayakan keselamatan para pendaki. Kerusakan jalur pendakian sebagian besar disebabkan karena longsor tanah akibat hujan deras.

Jalur Selo menjadi yang paling parah karena sering menyebabkan pendaki tergelincir dan jatuh. Jalur Thekelan terputus akibat tertutup longsor sehingga harus dibuatkan jalur baru. Jalur Suwanting tertutup longsor sepanjang 10 meter di tepi jurang 3-4 meter. Jalur Wekas tertutup material longsor berbatu yang sewaktu-waktu dapat runtuh dan menimpa para pendaki.

Mengingat ini adalah bulan suci Ramadhan dan menjelang Lebaran, mencari tenaga untuk memperbaiki jalur pendakian tersebut sedikit lebih sulit. Waktu perbaikan akan dilaksankan seminggu setelah Lebaran. Setelah itu tanah di jalur pendakian akan dibiarkan memadat secara alami sehingga tidak mudah longsor dan aman untuk pendaki.

Sejak awal bulan Ramadhan ini beberapa jalur pendakian di gunung-gunung Jawa Barat dan jawa Tengah seperti Ciremai, Sindoro, dan Prau telah menutup sebagian atau seluruh jalur pendakiannya. Alasannya adalah untuk perbaikan dan mengembalikan ekosistem alam di sekitar jalur pendakian yang sempat rusak.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU