Hanoi merupakan ibukota dari Vietnam yang terletak di tepi kanan Sungai Merah sejak abad ke-7 Masehi. Jauh sebelum Vietnam Utara dan Vietnam Selatan bersatu pada 2 Juli 1976, Hanoi awalnya adalah pusat ekonomi dan pemerintahan Vietnam Selatan dari 1954-1976. Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyrakat setempat adalah Bahasa Vietnam yang disebut juga tiếng Việt, tiếng Việt Nam, atau Việt ngữ.
Awal tahun 2020 lalu, Hanoi menduduki peringkat pertama sebagai kota tujuan backpacker termurah dikutip dari Lonely Planet. Penyusunan peringkat dilakukan oleh Alpha Travel Insurance, salah satu tour operator kenamaan Inggris. Peringkat didasarkan ada rata-rata harga hostel per malam, dua kali perjalanan dengan transportasi umum, tiga kali makan, tiga gelas minum bir, dan satu kali tiket masuk tempat wisata.
Estimasi biaya untuk backpacker di Hanoi berkisar US$ 18,66 atau sekitar Rp 255.586 per hari. Alpha Travel Insurance menggunakan data dari Price of Travel untuk menentukan dasar estimasi ini. Semua data harga yang diperoleh selanjutnya dikonversikan dari mata uang negara tersebut ke dollar AS atau Pounsterling. Data diambil pada bulan Desember 2019.
Kota tujuan backpacker termurah dikutip dari Lonely Planet:
Selain Kota Hanoi, Ho Chi Minh City di Vietnam juga masuk dalam urutan teratas sebagai kota tujuan backpacker termurah di dunia. Kota ini berada di Delta Sungai Mekong. Ho Chi Minh City yang menjadi kota terbesar di Vietnam berada di posisi ketiga dengan estimasi biaya sekitar US$ 19 atau sekitar Rp 259.000 per hari.
Dua kota di Indonesia, Jakarta dan Bali juga masuk dalam daftar kota tujuan backpacker termurah dikutip dari Lonely Planet. Masing-masing berada di peringkat ke-12 dan ke-17. Jakarta berada di bawah Kathmandi, Nepal. Sedangkan Bali berada di bawah Siem Reap, Kamboja. Namun demikian, dalam katehori kota wisata dengan biaya transportasi umum dan tiket masuk objek wisata termurah, Jakarta berada di peringkat teratas.
