Fakta Menarik Gunung Tambora Nusa Tenggara Barat

Gunung Tambora Nusa Tenggara Barat memiliki banyak sekali keunikan. Ini dia 7 fakta menarik yang ia miliki.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Gunung Tambora Nusa Tenggara Barat memiliki banyak sekali keunikan. Sejarahnya sebagai gunung dengan letusan terdahsyat membuat gunung satu ini selalu jadi primadona, tak hanya itu saja gunung ini juga terkenal karena memiliki panorama yang luar biasa indahnya.

Ada pula 7 fakta unik lainnya yang menyelimuti Gunung yang mendiami Pulau Sumbawa ini. Penasaran? Berikut ini daftarnya:

1. Gunung Tambora memiliki kawah gunung terluas Indonesia

Jika ada pertanyaan kawah atau kaldera gunung terluas di Indonesia maka jawabannya adalah Kaldera di Gunung Tambora adalah jawabannya. Letusan yang terjadi tahun 1815 membuat Gunung Tambora membuat kaldera dengan luas 7 kilometer dan kedalaman 1 kilometer.

2. Gemuruh Raungan Tambora bisa didengar hingga ribuan kilometer

Pada zaman kolonial, orang-orang mengira gemuruh yang terjadi di sekitar NTB berasal dari suara meriam, tapi ternyata gemuruh itu adalah gaung dari Gunung Tambora. Diperkirakan suara gemuruh itu terdengar hingga Bengkulu yang jaraknya kurang lebih 2.600 kilometer.

3. Erupsi Terdahsyat

Foto Instagram/montside

Sejarah mencatat letusan gunung Tambora mengeluarkan material vulkani sekitar 50 kilometer kubik. Jumlah abu itu diperkirakan lebih banyak dibandingkan dengan yang dikeluarkan oleh Krakatau.

4. Tambora sedang tidur

Sebelum meletus pada tahun 1815, Tambora telah meletus tiga kali. Kini gunung ini kembali tidur karena dipastikan masih aktif. Untung keaktifannya tidak terlalu mengganggu aktivitas masyarakat.

5. Punya julukan Pompeii dari timur

Letusan Tambora sangat dahsyat. Sekitar 12 ribu masyarakat meninggal karena tragedi ini. Lalu 92 ribu orang meninggal setelah seminggu dari letusan tersebut karena kelaparan.

Tragedi ini mirip dengan tragedi di Pompeii tak ayal jika mendapatkan sebutan Pompeii dari timur.

Baca juga: Fakta Tragedi Pompeii, Kota yang Runtuh Akibat Azab dari Tuhan

6. Pengaruhi iklim dunia

Letusan yang dahsyat membuat Asia Tenggara dipenuhi oleh abu sehingga langitpun menjadi gelap. Bahkan bumi bagian utara tidak mengalami musim panas pada tahun 1816 sehingga mengalami musim dingin yang paling panjang dan terburuk.

Hal tersebut bisa dilihat dari suhu dunia yang menurun sekitar 0,4 derajat Celsius sampai 0,7 derajat Celsius.

7. Kehilangan sepertiga puncak

Karena letusan yang benar-benar dahsyat pada tahun 1815 silam, Gunung Tambora kehilangan sepertiga puncaknya. Ini bisa dilihat dari ukuran gunung yang sebelumnya mencapai 4.300 mdpl, dan sekarang hanya bersisa kurang lebih 2.000 mdpl saja.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU