Demi Konten Instagram, Orang Lakukan Tindakan Bodoh. Ini Penjelasan Para Pakar

Seorang influencer digigit hiu saat berfoto besama hiu untuk konten instagram. Menurut Irina Raicu, Ttngginya persaingan tersebut membuat mereka melakukan hal-hal dramatis sehingga bisa menarik perhatian banyak orang.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Di era digital seperti sekarang, kita benar-benar hidup dalam dunia yang ‘aneh’ di mana siapapun bisa menjadi terkenal hanya dengan modal nekat dan mau melakukan hal-hal tak masuk akal lalu dibagikan ke instagram. Tak jarang tindakan nekat demi dapatkan konten yang keren di instagram tersebut malah berakhir dengan petaka atau pembulian.

Awal Juli lalu diberitakan tiga orang travel youtuber dunia ditemukan meninggal setelah terjatuh dari atas air terjun Shannon Falls, British Colombia, Kanada dengan ketinggian 30 meter. Dilansir dari The Guradian, polisi setempat mengatakan bahwa ketiga youtuber tersebut berenang di puncak Shannon Falls kemudian terpeleset dan terjatuh di atas ketinggian 30 meter.

Pasangan travel influencer yang meninggal terjatuh dari air terjun. Foto dari akun instagram @meganscraper

Baca : Kisah 3 youtuber meninggal terjatuh dari air terjun setinggi 30 meter

Selang beberapa waktu kemudian, seorang influencer asal New York bernama Katarina Zarutskie mengalami kejadian sial saat ingin mendapatkan potret liburan yang cantik. Ketika ia tengah berpose mengapung di antara hiu-hiu, tiba-tiba seekor hiu menggigit lengan dan kaki kirinya. Hiu tersebut tampak menarik tubuhnya ke dalam air.

Influencer cantik ini pun berjuang melawan hiu selama sepuluh detik sebelum akhirnya terlepas dari cengkeraman hiu. Lalu, seorang pawang hiu segera datang menarik dia keluar dari air sebelum darahnya menarik banyak perhatian hiu lain yang ada di sekeliling.

Di luar peristiwa tersebut, sudah banyak kasus orang meninggal akibat berswafoto di tempat-tempat membahayakan. Tentu Anda masih ingat dengan pendaki gunung Eri Yunanto yang terjatuh dari atas puncak tusuk gigi Gunung Merapi pada Mei 2015.

Baca juga: Belajar dari Kasus Kematian di Puncak Garuda Merapi, Harusnya Pendaki Lebih Cerdas Saat Mendaki!

Ikan pari dimasak oleh pasangan Youtuber Kamboja, ide youtuber membuat konten instagram dan youtube. (Foto/The Sun)

Tidak hanya membahayakan nyawa sendiri, ada juga yang menghasilkan konten ‘menarik’ dengan menyakiti mahluk lain seperti yang dilakukan youtber asal Kamboja. Mereka memasak hewan-hewan langka.

Demi ratusan ribu like dan bertambahnya jumlah follower, orang-orang rela melakukan hal bodoh hingga membahayakan nyawa sendiri bahkan lingkungan sekitar.

Baca juga: Unggah video memasak hewan langka, Youtuber Kamboja ditahan

Menurut Direktur Program Etika Internet, Irina Raicu seperti dilansir dari Vice.com, makin banyak orang ingin menjadi influencer dan youtubers. Mengingat sosial media adalah cara paling cepat dan termudah untuk mendapatkan pengakuan dan terkenal, orang-orang pun bersaing membuat konten yang kreatif. Tingginya persaingan tersebut membuat mereka melakukan hal-hal dramatis sehingga bisa menarik perhatian banyak orang.

Sebagai imbalannya, makin banyak followers, peluang menghasilkan banyak uang dari sosial media makin besar. Namun, yang perlu diingat, sosial media dihuni miliaran akun aktif yang tentu saja akan memberikan reaksi berbeda-beda di setiap postingan. Bisa negatif atau pun positif.

Ketika komentar atau pun reaksi yang diberikan sanga positif, tentu tak begitu banyak masalah yang muncul. Sayangnya, reaksi negatif lebih sering muncul pada konten yang tak sesuai harapan netizen.

Dampaknya, mereka pun mengalami kecemasan dan kekhawatiran tentang apa yang diposting, berapa banyak pengikut, kenapa followers di instagramnya berkurang. Hal inilah yang disebut dengan instagramxiety. Lebih buruk, saat konten instagram dianggap menyalahi norma atau pun aturan, cyber bulliying pun tak bisa dielakan.

Maka, alih-alih membuat travel konten instagram yang membahayakan nyawa seperti yang dilakukan 3 youtubers yang meninggal setelah terjatuh dari air terjun atau digigit hiu, baiknya ciptakan konten instagram kreatif namun bermakna.

Selain itu, agar Anda pun bisa tenang bersosial media khususnya instagram, seorang pakar kesehatan mental Cal Strode mengatakan jangan terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain. Hal itu bisa menimbulkan kecemasan yang akan berdampak pada perasaan ingin menghasilkan konten instagram menarik namun berujung pada tindakan bodoh sebagai jalan keluarnya.

Baca juga:Berseliweran dengan pakaian super minim di Bali, turis asing tak paham etika?

Dan, tahukah Anda, melansir dari thesun.co.uk, survey yang telah dilakukan oleh para ahli kepada 1.479 orang yang berusia 14 hingga 24 tahun menunjukkan bahwa instagram disebut sebagai sosial media pencipta rasa cemas, kekhawatiran, dan kesepian. Sebaliknya, YouTube dan Twitter bisa menghasilkan konten-konten yang bisa dinikmati dengan nyaman.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU