Total Pengeluaran Turis Muslim Dunia Diprediksi Mencapai USD 100 Miliar pada 2025

Destinasi wisata yang diprediksi menjadi primadona turis muslim dunia antara lain Uni Emirat Arab, Qatar, Arab Saudi, Oman, Iran, Turki, Mesir, Malaysia, Kazakhstan hingga Indonesia.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Halal Trip Muslim Millennial Travel Report (MMTR) mengeluarkan data terbaru mengenai peningkatan turis muslim di dunia. Menurut hasil survei mereka, pada tahun 2025 nanti, total pengeluaran turis muslim milenial dunia akan menyentuh angka USD 100 miliar.

Wisata halal akan terus berkembang.

Baca juga: Ini negara-negara yang bangsanya merasa paling religius, Indonesia ranking berapa?

Destinasi wisata yang diprediksi menjadi primadona sebagian besar anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI), antara lain Uni Emirat Arab, Qatar, Arab Saudi, Oman, Iran, Turki, Mesir, Malaysia, Kazakhstan hingga Indonesia yang tercatat sebagai negara dengan populasi muslim tertinggi di dunia.

Survei MMTR 2017 menyebutkan, saat ini ada sekitar 1 miliar turis muslim yang berusia di bawah 30 tahun. Jumlah tersebut merepresentasikan 60% dari populasi di berbagai negara dengan mayoritas muslim sehingga menjadi kesempatan bagi pasar perjalanan wisata halal untuk mengembangkan daya tariknya supaya lekat dengan minat generasi milenial.

Memanfaatkan peluang baru di bisnis halal lifestyle, pemilik Perisai Grup, Perry Tristianto juga menyambutnya dengan membangun kolam renang berkonsep syariah yang berlokasi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Dalam setahun ke depan, ia akan merampungkan muslim resort untuk menarik minat turis muslim yang masuk ke Indonesia.

“Wisata halal berkaitan juga dengan segala sesuatu yang berkonsep muslim. Inovasi kolam renang syar’i menjadi salah satu alternatif. Kalau mengusung konsep kolam renang khusus perempuan, artinya clear dari laki-laki, termasuk penjaga keamanan juga perempuan. Ini bagian dari strategi kami untuk menyerap pasar turis muslim,” ujar Perry.

Jelasnya, saat ini pasar wisata halal semakin menjanjikan karena populasi muslim di dunia mencapai 1,5 miliar jiwa. Namun menurut Perry, konsep wisata halal juga tak bisa kaku dalam hal menggaet pasar.

“Untuk resort muslim, ini diharapkan bisa menjadi alternatif baru bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Kami juga membidik pasar wisatawan dari Timur Tengah,” tambah Perry.

Perry mengemukakan, saat ini ia masih menggodok konsep hotel halal yang didukung juga dengan kuliner halal, termasuk membangun ekosistem yang mendukung.

Pada konsep wisata halal, Perry tetap konsisten untuk menggabungkan bisnis penginapan, kuliner hingga obyek wisata keluarga dalam satu tempat terpadu. Dengan strategi ini, Perry mampu membidik pengunjung keluarga, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Baca juga: Ini negara non muslim yang dianggap paling ramah pada turis muslim.

Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim juga menjadi ceruk strategis dan menjadi peluang terbuka untuk mengembangkan wisata halal. Sebelumnya, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Cina, dan Singapura telah lebih dulu menangkap potensi halal sebagai industri yang menjanjikan hingga ke kancah global.

Potensi halal market di dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat signifikan. Bahkan jumlahnya mencapai angka 1,087 miliar dollar dan diprediksi semakin naik pada tahun 2030 dengan angka mencapai 1,8 miliar dollar.

Sedangkan GDP Negara-negara Islam (OKI) di tahun 2017 ini mencapai 7.740 triliun dollar. Demikian juga menurut catatan International Trade Center 2015, pasar muslim untuk makanan pada 2014 sebesar 1,128 miliar dollar.

Saat ini, Indonesia menempati posisi negara konsumen terbesar dari produk makanan halal dunia, yaitu sebesar USD 197 miliar USD dengan diikuti Turki mencapai USD 100 miliar. Indonesia juga menduduki peringkat ke-10 dalam industri dan pasar halal dunia, sedangkan Malaysia peringkat pertama.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU