Sampah di Gili Trawangan Menumpuk, Ratusan Pemandu Wisata Punguti Sampah

Yuk, sama-sama sadar diri menjaga apa yang telah kita miliki.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Suasana di area sekitar Gili Trawangan (Ilustrasi). Foto berasal dari flickr Friendly Tour

Dilansir dari detik.com, ratusan pemandu wisata punguti sampah di area sekitar pintu masuk Gili Trawangan, Lombok (5/10/2016). Bersama DISBUDPAR NTB, kumpulan pemandu wisata melakukan aksinya menggunakan kantong plastik dan sapu lidi.

Sampah di Gili Trawangan semakin memprihatinkan

Aksi bersih-bersih lingkungan dilakukan karena sampah di Gili Trawangan sudah semakin memprihatinkan. Gili Trawang tidak hanya penuh dengan turis asing, namun juga sampah. Sampah plastik dan kaca paling mendominasi.

Pembentukan Front Masyarakat Peduli Lingkungan merupakan usaha untuk membersihkan lingkungan di sekitar Gili

Menurut salah seoranga penggerak kegiatan, Acok Zani Bassok, kumpulan tour guide mengelola kebersihan lingkungan sekitar dengan membentuk front masyarakat peduli lingkungan.

Mewlalui Front Masyarakat Peduli Lingkungan, sampah-sampah yang sudah dikumpulkan dari hotel-hotel dibuang ke TPA. Lalu, dibakar.

Semua kalangan masyarakat bergerak menunjukan perhatiannya pada Gili Trawangan

Pihak swasta pun ikut membangun tungku pembakar sampah sebagai bentuk kepedulian terhadap Gili Trawangan.Harapannya, penyediaan tungku ini bisa membantu mengatasi permasalahan sampah.

Sedangkan dari pihak perseorangan, Basook menyebutkan bahwa tim-nya sendiri telah berupaya mengelola sampah kembali menjadi barang yang lebih manfaat. Salah satu wujud gerakannya, dia bersama tim membuat bak dari tutup botol.

Menariknya, Basook yang memilik kafe Sama-Sama Reggae Cafe akan memberikan diskon 5% kepada pengunjung di cafe nya yang mengupload foto buang sampah pada tempatnya dengan #savagiliisland.

Wisatawan lokal sudah seharusnya sadar kebersihan lingkungan

Upaya-upaya yang dilakukan tim pemandu wisata patut diacungi jempol. Kegiatan peduli Gili Trawang bisa dijadikan panutan bagi pengunjung khususnya wisatawan lokal. Pasalnya, menurut Basook, kesadaran wisatawan lokal akan pentingnya kebersihan lingkungan masih kurang.

***

Sudah saatnya menggerakan tangan dan kaki menjaga lingkungan. Bebaskan destinasi wisata dari sampah. Keindahan alam Indonesia tidak lagi berarti bila tertutup sampah. Yuk, sama-sama sadar diri menjaga apa yang telah kita miliki!

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU