Penyebab Kematian Saat Snorkeling yang Tak Banyak Orang Tahu

Hati-hati, Konus bisa jadi salah satu penyebabnya!

SHARE :

Ditulis Oleh: Rizqi Y

Meninggalnya wisatawan saat snorkeling bukan cuma terjadi sekali dua kali, tapi sudah cukup sering. Setelah Maret lalu wisatawan asal Tiongkok ditemukan meninggal saat snorkeling di area perairan Nusa Penida Bali, belum lama ini kejadian serupa terjadi juga pada wisatawan asal Pasuruan Jawa Timur yang sedang snorkeling di kawasan Gili Air Lombok. 

Melansir dari republika.co.id, korban bernama Hilmi Andalan Syafriansyah. Saat itu sekitar jam 12.00 WITA tanggal 18 April 2017 Hilmi sedang melakukan snorkeling bersama dua temannya. Namun ia menghilang, dan saat ditemukan sudah dalam kondisi meninggal.

Ini pasti membuat Kamu yang ingin mencoba snorkeling jadi berpikir ulang. Sebetulnya aman nggak sih snorkeling itu? Kalau aman, kenapa banyak juga orang yang meninggal saat snorkeling? Nah, coba deh simak penjelasan mengapa seseorang bisa sampai meninggal saat snorkeling.

Ada alasan mengapa tabung snorkel dibuat pendek, dan ini berpengaruh pada keselamatanmu saat snorkeling

Simulasi panjang pendek tabung snorkel. Sumber foto

Kalau Kamu jeli, ukuran panjang tabung snorkel sebetulnya nggak lebih dari 40cm. Mayoritas tabung snorkel untuk dewasa adalah 30 cm, sedangkan untuk anak-anak lebih kecil. Tujuannya biar Kamu nggak pergi terlalu dalam dari permukaan. 

Saat Kamu memutuskan untuk pergi lebih dalam tanpa peralatan memadai, tekanan air yang besar bisa membuat paru-parumu nggak bekerja dengan maksimal. Karena saat terkena tekanan tinggi, paru-paru terkompresi dan nggak bisa melakukan proses inhalasi dengan sempurna. Akibatnya, Kamu bisa saja kekurangan oksigen atau anoxia.

Berpikir bahwa semakin panjang tabung snorkeling maka Kamu akan semakin aman adalah salah. Alasan lain snorkel dibuat pendek adalah untuk mengurangi area udara mati. Jika area udara mati semakin luas, maka pertukaran udara dengan lingkungan bebas akan semakin sedikit. Jadi Kamu sebetulnya hanya akan menghirup karbondioksida yang baru Kamu hembuskan. 

Pastinya ini nggak akan baik buat pernafasanmu selama snorkeling kan?

Menahan nafas terlalu lama saat snorkeling ternyata juga bisa membahayakan

Tahan nafas terlalu lama juga berbahaya untuk keselamatanmu. Sumber foto

Mungkin Kamu pikir keren kalau bisa menahan nafas lama saat snorkeling. Tapi faktanya, ini bahkan bisa membahayakan nyawamu. Karena saat kamu menahan nafas terlalu lama, paru-paru justru akan kekurangan pasokan oksigen. 

Akibatnya? Tentu saja Kamu bisa meninggal karena tubuhmu nggak mendapat cukup oksigen. Jadi sebaiknya perhatikan betul pernafasan saat snorkeling ya gais!

Kadang saat sedang snorkeling dan asyik melihat biota laut, tanpa sadar mungkin Kamu menyentuh hewan bahaya ini

Janganmenyentuh jika bertemu makhluk ini. Sumber foto

Salah satu biota laut yang bahaya adalah Konus, jenis mollusca yang cukup berbahaya bahkan bisa mematikan saat Kamu tersengat. Bentuknya seperti kerang yang sering Kamu lihat, punya bukaan di bagian cangkang bawahnya. 

Kalau Kamu memegang atau mengangkat Konus, dia akan mengeluarkan racun dari bukaan cangkang itu. Racun neurotoksin ini nggak main-main gais, karena bisa nyerang syaraf dan menyebabkan kematian. Ngeri ya. 

Kamu pun harus tahu, pentingnya mematuhi batas area aman snorkeling

Snorkelinglah pada batas aman yang sudah ditentukan. Sumber foto

Di area snorkeling biasanya sudah diberikan penjelasan tentang area mana yang aman dan nggak aman untuk wisatawan. Jadi sebaiknya Kamu patuhi batasan area tersebut. Karena mungkin saja area yang ditentukan nggak aman ini emang punya gelombang atau ombak yang besar. 

Area yang punya ombak besar membuat Kamu lebih susah mengendalikan diri. Mau berenang pun sulit karena ombak besar. Apalagi kalau Kamu nggak bisa renang, pasti bakal bikin Kamu makin panik. Jadi patuhi saja aturan area batas aman snorkeling biar Kamu lebih tenang.

Panik saat terjadi hal-hal di luar dugaan membuatmu nggak bisa mengontrol diri dengan baik

Jangan panik saat terjadi sesuatu hal, tenang dulu. Sumber foto

Kepanikan biasanya terjadi pada Kamu yang nggak bisa renang. Saat terjadi sesuatu hal yang diluar dugaan, Kamu panik dan nggak tahu harus melakukan apa. Misalnya snorkelmu kemasukan air dan Kamu nggak tahu gimana cara mengeluarkannya. Atau pelampung yang Kamu pakai ternyata bocor.

Kunci utamanya tenang dulu dan jangan panik. Kalau Kamu sedang berada di bawah air, segeralah menuju ke permukaan. Tanyakan bagaimana teknik untuk clearing snorkel. Panik hanya akan membuatmu nggak bisa berpikir jernih dan bisa menyebabkan Kamu justru tenggelam.

Kalau Kamu punya riwayat penyakit jantung, harus lebih ekstra hati-hati

Lebih berhati-hati jika punya riwayat serangan jantung. Sumber foto

Serangan jantung sangat bahaya, karena Kamu nggak tahu kapan akan kambuh. Jadi sebaiknya kalau sudah ngerasa nggak fit dengan jantungmu, lebih baik untuk jangan snorkeling dulu. Sebelumnya juga sudah ada nih kasus wisatawan yang meninggal saat snorkeling gara-gara serangan jantung.

Jadi hati-hati ya, terutama buat Kamu yang punya riwayat nggak bagus pada jantung.

***

Sebetulnya ada banyak faktor yang bisa memicu kematian saat snorkeling. Tapi sebisa mungkin Kamu harus meminimalisir resiko kematian dengan mengantisipasi beberapa hal di atas. memaqtuhi aturan juga penting, supaya Kamu tetap dalamarea yang aman.

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU