Negara Georgia di Eropa, Paling Aman untuk Liburan Saat Pandemi

Masuk di era New Normal, negara Georgia di Eropa menjadi yang paling aman dikunjungi karena jumlah kasus yang rendah dan infrastruktur medis yang tanggap.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Georgia merupakan negara di Eropa Timur yang dahulunya masuk dalam kekuasaan Republik Uni Soviet. Sejak virus corona ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi global, Georgia menjadi negara dengan kasus infeksi Covid-19 yang paling kecil di Benua Eropa. Tercatat total kaus infeksi Covid-19 di Georgia yang dikonfirmasi berjumlah 926 kasus, dengan 791 kasus diantaranya dinyatakan sembuh dan 15 meninggal dunia.

Jumlah tersebut 260 kali lipat lebih rendah dibandingkan rata-rata kasus infeksi di negara Eropa lainnya. Hal ini tidak lepas dari peran pemerintah Georgia sangat tanggap terhadap pandemi Covid-19 dan mengutamakan keselamatan masyarakat di atas segalanya. Selain itu, sistem kesehatan di Georgia sudah sangat siap sejak awal sehingga saat pandemi Covid-19 mengganas sama sekali tidak kewalahan.

Jika sesuai rencana, mulai hari ini (1/7) perbatasan Georgia akan dibuka kembali dengan tetap untuk keperluan pariwisata dan logistik. Pembukaan ini akan tetap menerapkan protokol kesehatan khusus untuk melindungi masyarakat dan wisatawan. Masuk di era New Normal, negara Georgia di Eropa menjadi yang paling aman dikunjungi karena jumlah kasus yang rendah dan infrastruktur medis yang siap juga sangat tanggap.

Narikala Fortress yang bersejarah (georgiajournal.ge).

Berkunjung ke Georgia. wisatawan dapat mengunjungi berbagai tempat yang menarik. Beberapa diantara adalah Narikala Fortress, Katedral Tri Tunggal Suci Tbilisi, Uplistsikhe, Gergeti Trinity Church, Vardzia, dan masih banyak lagi lainnya. Georgia memiliki iklim subtropis yang dikelilingi oleh gunung-gunung indah yang tertutup gletser abadi. Secara geografi, Georgia sangat asri karena berada di lembah pegunungan Kaukasus selatan.

Salah satu destinasi wisata yang paling populer di Georgia adalah Narikala Fortress, benteng kuno yang berusia ratusan tahun di Tbilisi, ibukota Georgia. Benteng ini dibangun pada abad ke-4 M sebagai pertahanan bagi Sasanian yang disebut Shuris-tsikhe. Sempat beberapa kali berpindah kekuasaan. Pada abad ke-7 M, ketika Narikala Fortress berada di bawah kendali kesultanan Islam Dinasti Umayah mengalami perluasan.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU