Meskipun kami mencintai kegiatan yang akrab dengan terik matahari, tantangan, dan perjalanan ke tempat asing, kami tetaplah seorang wanita biasa dengan mimpi luar biasa, seperti Kamu
Ada banyak stigma yang sering melekat pada kami, cewek yang suka jalan-jalan. Padahal setelah dipikir-pikir stigma tersebut belum tentu benar juga alias cuma mitos. Misalnya, mitos tentang kami yang nggak pakai make up.
Harus diakui kalau kami memang lebih cuek soal penampilan, tapi bukan berarti nggak mengenal make up sama sekali. Nggak percaya? Coba deh tanya temen cewekmu yang gila jalan-jalan, paling nggak, mereka punya sebuah lipstik di ranselnya.
Perihal Kami yang nggak biasa dengan make up hanya satu dari banyaknya mitos yang melekat pada kami, berikut beberapa mitos lainnya;
High heels hanyalah sebagian kecil dari berjuta jenis sepatu di dunia, tentu nggak ada yang salah antara jalan-jalan dan sepatu high heels. Hanya karena kami sering terlihat menggunakan sepatu kets saat bepergian bukan berarti kami nggak pernah menjajal jenis sepatu berukuran tinggi itu.
Kami wanita dan kami juga mahir menggunakan sepatu heels, paling tidak untuk momen-momen tertentu. Jarang menggunakan bukan berarti “anti” dan tidak bisa.
Rasanya kurang tepat kalau Kamu berpikir kami anti dengan salon. Sepulang dari jalan-jalan, Kami pun menyempatkan diri buat “main-main” ke salon. Sekadar potong rambut, hairmask, atau pun creambath.
Kami juga cewek yang masih memperhatikan perawatan tubuh.
Ah nggak juga. Kami lebih perhitungan dan bisa mengatur keuangan untuk hal apapun termasuk saat jalan-jalan. Prinsip kami, kalau ada yang lebih murah kenapa nggak?
Duh, kalau Kamu masih berpikiran kayak gini, sepertinya Kamu harus baca artikel ini deh. Banyak kok cewek yang suka jalan-jalan yang akhirnya menikah. Kalau pun dalam circle-mu masih ada cewek yang hobi jalan-jalan dan belum nikah, itu nggak ada hubungannya dengan hobi traveling, tapi jodoh dari Tuhan yang belum menampakkan hilalnya.
Oiya, justru dengan jalan-jalan kami cewek traveler malah memperbesar peluang buat nemuin jodoh yang Tuhan berikan. Yakali aja ketemu jodoh di perjalanan.
Kalau Kamu masih berpikiran kayak gini, it’s so old banget. Kami juga suka lakukan kegiatan menantang, misalnya bungee jumping, wall climbing, atau naik gunung. Mau bukti?
Ada juga orang yang beranggapan kalau kami manusia super pemberani yang nggak takut dengan apapun. Hei, kami bukan Gal Gadot si Wonder Woman dengan kekuatan supernya. Kami pun pernah takut.
Jika rasa takut adalah manusiawi, dan traveler adalah seorang manusia, maka kesimpulannya traveler juga pasti bisa takut.
Yap, setuju banget kalau cewek yang suka jalan-jalan cenderung lebih simpel. Makanya, kami lebih suka mengikat rambut saat matahari begitu terik dan bikin gerah. Tapi, ada kalanya kami ingin menggerai rambut biar terlihat cantik dan feminin. Yah, meski nggak terlihat selembut rambutnya Raline Shah di film 5 cm sih.
Harus diakui sih, kalau foto-foto jadi salah satu kegiatan yang nggak bisa kami tinggalkan pas lagi jalan-jalan. Tapi, bukan berarti kami nggak bisa gantian motret Kamu balik. Ada juga cewek-cewek yang bisa motret dengan baik.
Ada yang menyebutkan kalau cewek cenderung menggunakan perasaan dibanding pria. Yap, hal itu memang benar adanya dan menangis adalah cara kami untuk mengekspresikan sesuatu hal. Perasaan bahagia, bersedih hati, atau pun kecewa kami luapkan lewat tangis.
Jadi, jangan hanya karena kami kuat membawa ransel yang begitu berat dan sanggup berdiri di atas puncak yang tinggi, bukan berarti kami nggak pernah menangis. Sesekali waktu kami pun pernah menangis.
***
Kami para cewek pencinta jalan-jalan juga sama kayak cewek-cewek pada umumnya. Masih akrab dengan salon dan make up, kami pun punya rasa takut dan bisa menangis. Jadi, hargailah kami selayaknya kamu menghargai cewek-cewek lain di luar sana.