Sebagai negara dengan iklim tropis, salju tidak akan mungkin turun di Indonesia. Namun siapa sangka di Indonesia terdapat beberapa tempat yang tertutupi salju abadi, yaitu salju yang turun sepanjang tahun. Semua tempat tersebut berada di deretan Pegunungan Jayawijaya yang membujur di Provinsi Papua.
Baca juga penemuan kembali hewan lucu yang sempat dianggap punah.
Pegunungan Jayawijaya merupakan deretan pegunungan tertinggi di Indonesia dengan puncak tertinggi yaitu Puncak Jaya (4.884 mdpl). Karena ketinggiannya membuat suhu udara di tempat ini menjadi sangat rendah sehingga diselimuti salju abadi. Selain Puncak Jaya terdapat beberapa tempat lain di deretan pegunungan Jayawijaya yang tertutup salju abadi. Berikut adalah tempat-tempat yang tertutup salju abadi di Indonesia.
Puncak Mandala berada di Barisan Sudirman wilayah Pegunungan Jayawijaya. Puncak Mandala membentuk bagian Pegunungan Bintang di Timur yang berdekatan dengan perbatasan Papua Nugini. Puncak Mandala saat masa penjajahan Belanda disebut sebagai Julina Top, karena untuk menghargai pendaki pertama yang menemukan tempat ini.
Puncak Jaya terletak di Gunung Jayawijaya yang berada di deretan Pegunungan Jayawiajaya. Puncak Jaya menjadi titik tertinggi di Indonesia yang tertutup oleh salju abadi. Dahulu Puncak Jaya bernama Piramida Carstensz setelah penjelajah asal Belanda bernama Jan Carstenszoon berhasil mendaki puncak dan melihat salju di cuaca yang cerah.
Seperti namanya Puncak Carstensz Timur berada di sebelah timur dari Puncak Jaya. Lokasinya lebih sulit dijangkau, butuh persiapan matang saat mendaki tempat ini. Sepatu es, martil, tali-temali dan perlengkapan pendakian lain ala gunung es perlu dipersiapkan secara matang.
Puncak Soemantri Brodjonegoro merupakan puncak tajam yang berada sekitar 2 Km sebelah utara dari Puncak Jaya. Puncak ini memiliki salju abadi yang sangat menarik untuk dilihat. Karena letaknya yang curam perlu kehati-hatian yang lebih agar bisa mendaki puncaknya.
Keberadaan salju abadi di tempat-tempat tersebut semakin hari kian menipis. Hal ini disebabkan karena terjadinya pemanasan global di bumi. Bahkan Tuncak Trikora di Papua Barat yang dulunya tertutup salju abadi, sejak tahun 90an telah kehilangan saljunya karena mencair akibat pemanasan global.
Empat puncak diatas juga terancam kehilangan saljunya jika pemanasan global tak kunjung dihentikan. Para ahli memprediksi di tahun 2020 semua puncak di Pegunungan Jayawijaya akan kehilangan salju abadi. Mari kawan kita lawan pemanasan global dengan merubah pola hidup kita menjadi lebih ramah lingkungan. Dimulai dari diri sendiri, kurangi penggunaan barang-barang yang dapat memperparah kerusakan ozon di atmosfir. Baca selengkapnya tentang salju abadi pegunungan Jayawijaya mencair.