Kenapa Gunung Merapi Sering Mengalami Erupsi? Terjadi Setiap Tahun

Kenapa Gunung Merapi sering mengalami erupsi lebih sering daripada gunung-gunung lain di Indonesia? Terdapat beberapa hal yang melatarbelakanginya.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Kamis (5/11/2020) lalu, Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) secara resmi telah meningkatkan status Gunung Merapi dari waspada ke siaga (level III). Menyusul peningkatan status vulkanik ini, Balai Taman Nasional Gunung Merapi turut menutup seluruh obyek wisata dan jalur pendakian sejak Minggu (8/11/2020).

Sejumlah obyek wisata yang ditutup diantaranya meliputi Tlogo Muncar dan Tlogo Nirmolo; Plunyon dan Kalikuning di Cangkringan; Jurang Jero di Srumbung, Magelang; Deles Indah di Kemalang, Klaten; jalur pendakian Sapu Angin di Klaten, serta jalur pendakian Selo di Boyolali. Penutupan ini dilakukan sampai batas waktu yang tak ditentukan, sesuai perkembangan status vulkanik Gunung Merapi kedepannya.

Aktivitas vulkanik Gunung Merapi dengan status siaga terus menunjukkan geliatnya. Pada Minggu (8/11/2020) pukul 12.40 WIB, terjadi erupsi freatik di Gunung Merapi. Tampak material bebatuan besar berguguran dari puncak melewati punggung gunung ke arah hulu Kali Sat, Magelang yang berjarak tiga kilometer. Kejadian ini teramati berlangsung beberapa detik.

Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 yang menghancurkan pemukiman di bawahnya (tekno.kompas.com).

Kenapa Gunung Merapi Sering Erupsi?

Bila telisik lebih jauh, Gunung Merapi termasuk gunung berapi yang sering mengalami erupsi. Tercatat hampir setiap tahun. Pada tahun 2019, erupsi Gunung Merapi terjadi tiga kali. Sedangkan pada awal tahun hingga bulan April 2020, erupsi Gunung Merapi terjadi delapan kali. BMKG menjelaskan bahwa erupsi di tahun ini adalah rangkaian erupsi sejak tahun 2018.

Berdasarkan catatan ahli, sejak tahun 1548 Gunung Merapi sudah erupsi 68 kali. Namun yang paling disorot adalah di tahun 2006 dengan tanda-tanda berupa gempa dan deformasi. Pada tahun 2010, Gunung Merapi mengalami erupsi kembali sampai menghancurkan pemukiman di kaki gunung, tidak terkecuali rumah sang juru kunci Gunung Merapi, Mbah Marijan. Ketika itu hujan abu bahkan mencapai wilayah Bandung dan Bogor.

Lalu kenapa Gunung Merapi sering mengalami erupsi lebih sering daripada gunung-gunung lain di Indonesia? Terdapat beberapa hal yang membuat Gunung Merapi sering mengalami erupsi. Faktor paling utama yaitu adanya aktivitas vulkanik di dalam perut bumi. Intensitas erupsi suatu gunung api disebabkan oleh adanya pergolakan magma dan tekanan kuat dari dalam.

Gunung Merapi secara geologi terletak di zona subduksi, tempat dimana dua lempeng bertemu. Hal ini menyebabkan satu lempeng menunjam di bawah yang lain dan terus menerus mendapat injeksi batuan cair baru ke dalam ruang magma bumi. Dibantu panas inti bumi, bebatuan padat di sekitarnya pun mencair dan membuat ruang magma cepat terisi penuh. Ketika tak lagi menampung magma baru, maka terjadilah erupsi.

Potret Gunung Merapi Sabtu (7/11/2020) (liputan6.com).

Lempeng bumi paling aktif di dunia adalah lempeng Pasifik, sebagian besar gunung berapi paling aktif di dunia berada di sini, tidak terkecuali Gunung Merapi. Gerakan lempeng tektonik dapat memicu adanya peningkatan dari dapur magma di dalam perut bumi. Ketika tekanan terus meningkat, maka magma akan terdorong keluar hingga permukaan bumi berwujud erupsi.

Magma di Gunung Merapi diduga juga memiliki komposisi silika tinggi, ada sekitar lebih dari 50 persen. Proporsi silika yang terkandung dalam magma menentukan seberapa besar ledakannya saat erupsi. Silika akan membuat magma menjadi lebih padat dan lebih banyak gas yang terperangkap. Oleh karena itu, semakin tinggi silika di magma maka semakin sering erupsi.

Selain itu, viskositas magma juga memiliki pengaruh pada intensitas erupsi. Semakin rendah viskositas magma, maka cenderung lebih sering erupsi. Hal ini karena magma dengan viskositas rendah dapat mengalir mudah dan dapat melewati jarak yang sangat jauh. Ini akan menciptakan sungai lava dengan saluran dan genangan air yang meluber dari kawah gunung.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU