Menyoal Keamanan, Pakar Ungkap Kekurangan Pariwisata Indonesia

Perihal kekurangan pariwisata Indonesia, Pakar menegaskan bahwa pemerintah harus membuat sebuah program khusus demi meningkatkan mutu dan kualitas SDM

SHARE :

Ditulis Oleh: Himas Nur

Elemen penting dalam mengukur pariwisata ialah tak semata menghitung jumlah kentungan dan statistik pengunjung semata, melainkan juga mempertimbangkan kekurangan pariwisata Indonesia sebagai upaya evaluasi dan perbaikan.

Berdasar Thamrin B Bachri, Dosen Pariwisata sekaligus Tim Pemenangan Wonderful Indonesia, kepuasan wisatawan merupakan poin utama dalam pengembangan suatu destinasi.

Baca Juga: Sadio Mane, Bintang Liverpool Jadi Duta Wisata untuk Indonesia

Lebih lanjut Thamrin menjelaskan, ada dua faktor utama yang memengaruhi kepuasan wisatawan yakni, keamanan dan keteraturan.

Kebanyakan wisawatan tidak mau kembali karena bersinggungan dengan faktor manusia. Misalnya mereka tidak dilayani dengan baik, atau masyarakatnya tidak welcome.

Masalah keamanan menjadi sangat penting, karena tidak dipungkiri bahwa permasalahan tersebut masih merupakan salah satu kekurangan pariwisata Indonesia.

keamanan jadi problema yang paling nyata dihadapi. Sumber foto

Faktor kekurangan pariwisata Indonesia

Pakar pariwisata tersebut mengungkapkan bahwa kita harus jujur perihal masalah keamanan adalah kekurangan pariwisata Indonesia yang paling nyata adanya.

Tak sedikit wisatawan yang menjadi korban kriminalitas. Selain itu,  ketidakteraturan dalam aspek amenitas dan aksesbilitas juga menjadi masalah yang harus segera dibenahi.

“Yang seharusnya tur berangkat jam sekian, malah ngaret jadi berangkat jam sekian. Terus masih banyak hotel yang rooming listnya tidak jelas. Kita harus betul-betul menjadikan keamanan dan keteraturan menjadi sebagai dasar pariwisata. Ketika kedua hal ini kuat, produk wisata pun akan kuat,” ungkap Thamrin dilansir Okezone.

Perihal kekurangan pariwisata Indonesia ini, Thamrin  menegaskan bahwa pemerintah harus membuat sebuah program khusus demi meningkatkan mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di destinasi wisata yang ada.

ciptakan pariwisata yang turis freindly. (Foto/Russia Beyond)

Ia menambahkan, alangkah baiknya bila pemerintah membuat sebuah program yang ia sebut dengan ‘Tourism Awareness.¨ Program ini tujuannya menciptakan destinasi wisata yang turis friendly.

Baca Juga: Bangga, Indonesia Tamu Kehormatan dalam Pameran Wisata Terbesar di Prancis

Contoh kecilnya, super taksi harus dilatih agar mampu berinteraksi dengan wisatawan. Jadi saat bertemu dengan wisatawan mereka tidak perlu ragu-ragu lagi menyapa, mengucapkan selamat pagi, apa kabar, atau kata-kata sederhana lainnya untuk menimbulkan impresi awal yang baik.

Sementara untuk dua potensi wisata yang lain, seperti atraksi dan potensi wisata sudah sangat baik dan menjanjikan. Namun masalah keamanan inilah yang menjadi problema bersama yang harus tanggap dilakukan solusinya.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU