Jalur wisata Bromo dari arah Probolinggo mengalami longsor pada Minggu (18/3). Longsor ini menyebabkan akses jalan menuju objek wisata Gunung Bromo di ketinggian 2.329 mdpl dari Desa Ngadisari, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur terputus.
Longsor yang terjadi di jalur wisata Bromo juga menyebabkan akses utama menuju lautan pasir Bromo tak bisa dilewati kendaraan bermotor, baik itu mobil, jeep maupun sepeda motor. Longsor ini juga menyebabkan wisatawan yang sedang berwisata di Bromo tak bisa turun dan harus menunggu cukup lama.
Kejadian longsor di jalur wisata Bromo diperkirakan terjadi sekitar pukul o2.00 dini hari. Ketinggian tebing yang longsor sekitar 80 meter dengan lebar 25 meter dan tingkat kumbinasi sekitar 2.000 kubik. Pembersihan sisa-sisa longsor yang menimbun badan jalan tersebut rencananya akan dilakukan Senin (19/3). Hal ini dilakukan semata untuk menghormati masyarakat Tengger yang masih dalam suasana merayakan Hari Raya Nyepi.
Pertimbangan lain untuk menunda evakuasi hingga Senin (19/3) adalah karena masyarakat masih melakukan ritual “Ngembak Geni” untuk menyempurnakan seluruh rangkaian ibadah Nyepi 1940 Saka.
Selain itu akses jalan yang tertutup material longsor merupakan salah satu daerah yang disucikan oleh warga Tengger sehingga kendaraan roda dua dan roda empat dari arah Cemoro Lawang menuju lautan pasir selama rangkaian ritual Nyepi belum dapat diizinkan melintas termasuk eskavator dan truk yang akan beraktifitas di sekitar bencana longsor.
Meski jalur wisata Bromo longsor dan terputus, namun wisatawan yang sudah terlanjur berencana berwisata ke Bromo tak perlu khawatir. Pihak pengelola saat ini telah menyiapkan jalur alternatif yaitu melalui jalur yang biasa dilewati masyarakat setempat. Jalur ini lebarnya hanya sekitar satu meter, hanya bisa dilewati wisatawan yang berkuda atau jalan kaki.
Meski demikian jalur alternatif ini cukup membantu, sebab banyak juga wisatawan yang memilih berjalan kaki melalui jalur alternatif ketimbang harus pulang kembali ke rumah.