Gunung Agung dikabarkan kembali mengeluarkan letusan pada Rabu malam (27/6) sekitar pukul 22.21 WITA. Gunung Agung erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi 2000 meter. Setelah itu, menurut pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Agung terpantau terus aktif mengeluarkan hembusan asap.
Kamis pagi PVMBG kembali mencatat adanya kolom gas berwarna putih tebal setinggi 200 meter di atas puncak Gunung Agung. Kemudian sekitar pukul 10.30 WITA, intensitas emisi gas mengalami peningkatan dan disertai abu tipis. Hingga Kamis pukul 18.00 WITA, emisi gas dan abu terjadi secara menerus dengan ketinggian berkisar 1500-2000 meter di atas puncak.
Tim PVMBG juga menemui hujan abu dengan intensitas tipis di sekitar Desa Puregai atau 7 km dari puncak Gunung Agung. Peningkatan amplitudo seismik secara cepat dalam tempo 12 jam terakhir, di mana kegempaan didominasi oleh gempa-gempa dengan konten frekuensi rendah yang dimanifestasikan di permukaan berupa emisi gas dan abu. Gempa-gempa ini semakin rapat dan membentuk tremor menerus sejak sekitar pukul 12.30 WITA pada hari Kamis.
Berdasarkan citra satelit, pada 28 Juni 2018 dini hari, teramati titik panas di permukaan kawah yang mengindikasikan adanya material panas di permukaan kawah. PVMBG menduga material panas ini kemungkinan berupa lava baru yang dikeluarkan usai erupsi pada Rabu malam.
Sampai Kamis malam, status Gunung Agung berada di level III atau Siaga. Dengan status itu, area radius 4 kilometer dari puncak Gunung Agung harus dikosongkan dari aktivitas penduduk maupun pendakian.
Merespon Gunung Agung erupsi, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ditutup sementara pada Jumat (29/6) selama 16 jam. Penghentian operasional Bandar Udara akan dilakukan pada hari Jumat, (29/6) mulai pukul 03.00 WITA sampai dengan pukul 19.00 WITA.
Hingga kini, sudah ada beberapa operator telah membuat keputusan cancel flight dgn alasan safety. Pesawat yang sudah cancel pada Kamis (28/6), baik untuk keberangkatan dan kedatangan sebanyak 48 flight dengan penumpang 8.334 orang.
Dari 48 flight, 38 di antaranya merupakan penerbangan internasional dengan jumlah penumpang 6.611 orang dan penerbangan domestik 10 flight dengan penumpang 1.723 orang. Maskapai penerbangan yang membatalkan penerbangan adalah Air Asia, Jet Star, Qantas, dan Virgin.
RGB Citra satelit cuaca Himawari pada Jumat (29/6) pukul 01.00 WITA merekam pergerakan debu vulkanik terdeteksi ke arah barat – barat daya dan menutupi aerodrome Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Sampai dengan Jumat (29/6) pukul 00.38 WITA, hasil Aerodrome Observation dalam bentuk paper test menunjukkan NIL adanya Vulcanic Ash di Area Bandara I Gusti Ngurah Rai. Sebaran debu vulkanik berdasarkan model trayektori BMKG, diprediksi sebaran debu vulkanik akan terdapat di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Jumat (29/6) pagi.