Gestur menghormati kereta, yakni dengan menunduk dan meletakkan tangan di dada yang dilakukan oleh porter dan pegawai PT KAI tengah menjadi sorotan warganet akhir-akhir ini.
Laku ini dilakukan oleh para pegawai PT KAI (Kereta Api Indonesia) ketika kereta hendak berangkat dari stasiun hingga kereta benar-benar meninggalkan stasiun.
Oleh pihak PT KAI Senior Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Edy Kuswoyo, hal ini telah diterapkan di Daop 1 sejak masa angkutan lebaran 2018. Kebiasaan ini kemudian diterapkan di wilayah lain.
Pihak KAI menilai bahwa gestur menghormati kereta tersebut sejatinya adalah upaya penghormatan dan terima kasih untuk penumpang “Itu sebuah bentuk penghormatan dan terima kasih dari PT KAI kepada pengguna jasa kereta api,” kata Edy saat dihubungi Detik pada Senin (22/10/2018).
Meski merupakan upaya penghormatan dan rasa terima kasih PT KAI terhadap para penumpang yang telah memakai jasa tersebut dan telah tertuang pula melalui SOP, hal ini tak lantas menjadi lazim dan biasa-biasa saja.
Gestur ini mulai populer sejak kemunculan video yang merekam sejumlah porter tengah menundukkan kepala ketika kereta tengah melaju di stasiun. Video tersebut kemudian diunggah oleh Susilo melalui akun twitter pribadinya.
I don’t know what it’s called, I don’t know why they do this. One thing I know: I’m touched, thrilled, and I think I had goosebumps seeing this…@KAI121 @keretaapikita pic.twitter.com/RzSILgfGnX
— Elson (@SusiloELS) October 19, 2018
Video yang awalnya diunggah oleh @SusiloELS, menjadi lebih rame ketika di quote tweet oleh akun @MerryMP dengan caption yang berbeda pandangan. Menanggapi hal tersebut, pandangan mengenai penghormatan tersebut kian menuai pro dan kontra.
Bagi pendapat yang pro, gestur ini tidak jadi masalah. Pasalnya, sikap menunduk tersebut memang menjadi salah satu SOP yang harus dilakukan oleh petugas kereta api, tidak hanya porter saja.
Gestur tersebut adalah sebuah penghormatan serta apresiasi kepada para pemakai jasanya. Sekaligus mendoakan supaya selama perjalanan dapat berjalan lancar sampai tujuan.
Namun ada pula yang menganggap bahwa sikap yang dilakukan oleh para porter di video tersebut tidak perlu dilakukan karena tidak menunjukkan kesetaraan. Sangat berlebihan. Seperti kembali ke era feodalisme dan narasi penjajahan masa lalu.
https://twitter.com/MerryMP/status/1053799011809865729
Terlebih ketika hal itu dilakukan ketika menjelang kereta berangkat hingga kereta benar-benar pergi meninggalkan stasiun. Tentu hal tersebut memakan waktu yang cukup lama dan bisa dibayangkan ketika upaya penghormatan itu dilakukan dengan kepala menunduk.
Pro dan kontra dari adanya gestur menghormati kereta ini juga didukung oleh beberapa saran. Ada yang menyarankan bahwa bila hendak berupaya melakukan penghormatan, sebenarnya ada cara lain dengan tak menundukkan kepala selama itu.
Upaya penghormatan dan terima kasih sebenarnya bisa cukup dilakukan dengan melambaikan tangan sembari menyunggingkan senyum. Bisa pula menelungkupkan kedua tangan di depan dada seraya tersenyum, maupun menaruh satu telapak tangan di dada.