Yang buktiin keabadian cinta ke pasangannya lewat bunga ini. Ndesooo!
Bunga edelweiss, bunga yang konon jadi simbol keabadain karena nggak rusak dan layu meski udah lama dipetik. Karena mitos ini jugalah bunga edelweiss sering jadi sasaran tangan nakal oknum pendaki. Yang buktiin keabadian cinta ke pasangannya lewat bunga ini. Ndesooo!
Bahkan oknum pendaki yang “nakal” ini nggak segan buat upload foto-foto mereka di sosmed. Kayak gini nih misalnya,
Padahal udah jelas ada larangan buat metik edelweiss. Eh kok ini malah metik segitu banyaknya. Udah gitu bawanya tanpa ada rasa bersalah pula.
FYI, bunga edelweiss emang sebetulnya diciptakan supaya cuma bisa tumbuh di tempat dengan ketinggian sekitar 2000 mpdl ke atas. Pastinya ini dengan tujuan biar bunga ini susah dijangkau para manusia perusak.
Tapi kenyataannya tetep aja ya nggak bisa dihindarkan dari perusak. Duh!
Nggak tahu apa tujuannya, tapi yang jelas ini nggak boleh ditiru ya gais!
Kamu tahu, bunga edelweiss dijuluki sebagai bunga abadi bukan karena cerita mitos. Tapi karena emang bunga edelweiss ini punya hormon yang bisa mencegah kerontokan bunga. Jadi nggak ada hubungannya sama mitos cinta-cintaan gitu.
Mending juga ngajak gebetan selfie bareng, dari pada foto selfie sama bunga edelweiss dan harus metik bunganya? Betul nggak?
Kamu harusnya jaga kelestarian bunga edelweiss gais. Soalnya ada satu fakta menarik tentang bunga ini. Ternyata ada lho lagu tentang bunga edelweis yang pernah dinyanyikan dalam film The Sound of Music tahun 1965 lalu. Keren kan?
Semoga Kamu juga hijrah jadi pendaki yang lebih baik ya mas besok-besok. Jangan cuma kasih pesan motivasi buat orang, tapi kita sendiri malah belum jadi pendaki yang baik. Ye kan?
Oh ya gais, ternyata merunut sejarah lampau, bunga edelweis ini pertama kali ditemukan oleh naturalis asal Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada tahun 1819 di lereng Gunung Gede. Lalu diteliti lebih lanjut oleh botanis asal Jerman lainnya bernama Carl Heinrich Schutz.
Bukankah ambil foto di sebelah pohon edelweiss tanpa memetiknya malah lebih bagus ya? Terus kenapa harus dipetik sih bunganya?
Kamu tahu nggak sih, faktanya bunga edelweiss ini terancam punah cuma gara-gara ulah pendaki.
Katanya sih bunga edelweiss itu bukti cinta yang abadi. Masak sih? Kalau mau buktiin cintanya abadi ya mending ajakin gebetan Kamu ke KUA dong, nggak perlu pake edelweiss.
Kalau emang pengen kasih oleh-oleh edelweiss, mending beli aja di Dieng. Soalnya nih ternyata di Dieng, bunga edelweiss yang diperjualbelikan adalah hasil budidaya petani edelweis. Warna yang beragam juag karena hasil pewarnaan buatan. Jadi nggak perlu metik yang ada di gunung kan?
Coba deh bayangin, bunga-bunga ini bakal jad iapa kalau udah dipetik? Pernah nggak sih kalian mikir, kalau sebetulnya metik edelweiss sekarang sama aja ngebiarin anak cucu kita keilangan kesempatan buat menikmati keindahan bunga ini. Nggak kasihan nih sama generasi penerus kita nantinya?
Dan tahukah Kamu? Kalau ternyata di tengah ancaman kepunahan bunga edelweis, pelan-pelan mitos yang bilang kalau bunga ini adalah simbol keabadian lama-lama luntur juga. Em, mungkin ini ada baiknya juga sih.
Jangan pikir dengan metik dan berfoto bareng edelweiss itu keren. Malahan, Kamu kelihatan kayak pendaki yang nggak berpendidikan. Serius!
Bunga yang pernah dijadikan gambar perangko oleh Pos Indonesia pada tahun 2003 ini harusnya Kamu lestarikan. Jangan biarkan bunga ini punah, demi kehidupan esok.
Harusnya Kamu -pendaki yang hobinya metik edelweiss- belajar dari caption ini juga. Kalau pendaki itu juga harus mau terus memperbaiki diri. Jangan terus-terusan jadi pendaki egois dengan nggak peduli pada kelestarian alam. Setuju nggak?
***
Gimana, masih mau dan masih kepikiran buat metik edelweiss pas lagi muncak? Kalau masih mikir buat metik edelweiss, mending nggak usah naik gunung lagi.
Mulai dari sendiri, coba deh buat lebih mencintai apa yang ada di alam. Biarkan mereka tetap indah seperti apa adanya, tanpa perlu Kamu rusak. Jangan segan juga buat saling mengingatkan pendkai lain yang berencana metik edelweiss, biar mereka nggak jadi metik. Oke?