Heboh! Kasus Perusakan Bunga Terjadi di China, Hal Ini Perna Terjadi di Indonesia Juga!

Melihat perusakan bunga di China membuat netizen menjadi geram! Ingatkah Kamu kasus serupa pun pernah terjadi di Indonesia. Cek di sini!

SHARE :

Ditulis Oleh: Mia Kamila

Kasus kejadian perusakan taman bunga terjadi lagi. Di Sichuan, China sebuah padang bunga yang membentang indah dirusak oleh pengunjung. Berita dan foto perusakan ini pun sudah menyebar di media sosial. Kelakuan turis ini jelas-jelas bikin geram.

Cantik ya! Sayang Kalau di rusak! Sumber

Yan tumbuh biarlah tumbuh jadi indah, jangan dirusak hanya karena ingin dinilai populer. Jadilah wisatawan yang smart dan bijak!

Musim semi di China membuat bunga-bunga di wilayah pedesaan dan pegunungan bermekaran. Salah satunya di wilayah Liangshan Yi, provinsi Sichuan. Dikutip dari detikINet bahwa bunga yang bermekaran itu adalah bunga alpine azaela. Keindahanya membuat banyak turis berdatangan untuk ke sana. 

Lahh, bunganya di curi cibawa pulang. Sumber

Tapi naas, keindahan bunga itu justru malah rusak akibat ulah pengunjung yang bertingkah sembarangan. Ada yang memotongnya dan membawa pulang bahkan ada yang membakarnya untuk memasak daging. Padahal tak ada gunanya mencuri bunga. Karena bunga itu hanya bisa tumbuh di daerah pegunungan saja. 

Ingatkah Kamu tentang kasus perusakan bunga lainnya? Di Indonesia pun pernah terjad hal serupa juga

Munculnya berita tentang perusakan bunga di China itu, sontak mengingatkan tentang kasus serupa yang ada di Indonesia. Duh, rasanya pengen marah ya, kalau ketemu wisatawan yang seperti itu. 

Kamu pasti masih ingat kan? Kasus rusaknya bunga amarilis di Yogyakarta di tahun 2015 akibat wisatawan lokal yang melakukan selfie

Aduh, kok jadi rusuh ya? Sumber

Salah satu kebun milik warga ini memang bukan murni sebuah tempat wisata. Tempat ini pun mendadak ramai sejak kasus rusaknya kebun amarilis mencuat di dunia maya. Tapi sayang ketenaran tempat ini bukan karena keindahan bunganya, tetapi karena ulah buruk pengunjung yang merusak taman bunga yang indah ini.

Alih-alih ingin mendapatkan hasil foto yang bagus tapi yang ada malah merusak. Gimana para netizen nggak kesal melihatnya? Pasalnya bunga itu hanya mekar pada musim tertentu saja. 

Padahal sudah dipagar, tamam bunga di Baturaden pun jadi korban para wisatawan alay yang ingin terkesan keren di dunia maya. 

Wehh! Cantik-cantik kok merusak. Sumber

Sama nasibnya dengan bunga amarilis. Taman bunga di Baturaden pun tak lepas dari kerusuhan para pengunjung alay yang sedang berburu selfie. Padahal di sekeliling bunga itu sudah diberi pagar dari bambu. Harusnya sih para pengunjung tahu ya, kalau area tanaman itu tidak bisa dilalui orang.

Lagi-lagi perkara selfie dan berburu foto. Rusaknya bawang daun di Majalengka pun menjadi bukti keganasan pengunjung yang sedang melakukan selfie 

Wah ini merugikan petani. Sumber

Entah apa tujuan para pengunjung untuk foto di area perkebunan warga di Majalengka. Akibat ulahnya itu banyak sekali tanaman bawang daun yang mati terinjak kaki. Prihatin memang melihat kejadian itu. Meskipun di sisi lain tempat itu adalah tempat wisata, tapi pengunjung tidak boleh egois, dan harus memperhatikan tanaman lain di sekitarnya.

Kalau yang lain rusak karena diinjak, edelwais di puncak gunung justru rusak karena di petik oleh para pendaki amatir

Ngakunya pecinta alam nggak tahunya malah merusak alam. Sumber

Bunga edelweis memang sangat memikat orang yang melihatnya. Tak lebih seorang pendaki yang sudah bersusah payah sampai di puncak yang tak semua orang bisa menjangkaunya. Pemetikan edelweis itu pun tidak dibenarkan lho gais, karena itu bisa merusak populasinya.

Kasus ini terjadi di beberapa pegunungan di Indonesia. Pelaku dengan bangganya foto dengan memegang hasil petikannya kemudian mengungahnya di media sosial. Hal ini tentunya dikecam oleh banyak pihak. 

Bahkan bunga yang dilindungi pun tak luput dari tangan jahil wisatawan yang tak bertanggung jawab. Rafflesia gadutensis dicincang menggunakan benda tajam!

Padahal kalau lagi merkar gini bagus lho! Sumber

Bunga Rafflesia yang langka dan tidak mudah tumbuh itu pun tak luput dari tangan orang yang tak bertanggung jawab. Padahal tempat mereka tumbuh ada di hutan lindung yang dilindungi secara resmi. Bunga Rafflesia gadutensis tumbuh di kawasan Hutan Lindung Boven Lais, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Sungguh disesalkan ketika menjumpai bunga ini rusak dengan cara dicincang. Padahal sudah ada papan pengumuman bahwa bunga ini adalah bunga langka yang dilindungi. Harusnya pengunjung pun tahu dan membaca larangan itu.   

Perusakan bunga bangkai sejenis Amorphopallus titanum pun terjadi di Kebun Raya Cibodas. Ulah siapa lagi? 

Duh kasihan bunganya. Sumber

Nasib bunga bangkai di Kebun Raya Cibodas mengenaskan setelah beberapa bagian bunga membusuk akibat luka dati lemparan beberapa oknum. Beberapa bagian luka itu menjalar dan membentuk belahan di beberapa bagian. Akhirnya pengelola memotong bagian bunga yang busuk karena dikhawatirkan menular ke bagian bunga yang lain.

Parade dan Karnival Asia Afrika pun mengakibatkan kerusakan bunga yang dilakukan oleh penonton yang memenuhi area jalan Asia Afrika

kaki siapa ini? Injak-injak pot. Sumber

Parade dan Karnival Asia Afrika ini memang mengundang sejumlah masyarakat dan wisatawan untuk turun ke jalan. Apalagi kalau tidak menyaksikan parade tersebut. Tapi sangat disayangkan ketika ribuan penonton justru malah merusak taman dan bunga-bunga yang ada di sekitaran jalan Asia Afrika.

Foto perusakan itu pun dengan cepat terunggah di media sosial. Akibatnya banyak sekali pot-pot yang tidak terisi tanaman karena mati.

Bu Risma walikota Surabaya pun pernah marah gara-gara melihat tanaman di taman Bungkul rusak akibat masa yang berebut es cream

Ini nih kelakuannya! Sumber

Dengan lantang bu Risma selaku Walikota Surabaya marah-marah di hadapan publik melihat bunga dan tanaman di Taman Bungkul ludes terkena injakan warga dan wisatawan lain. Tragedi itu terjadi saat salah satu brand es kream membagikan produknya secara gratis di taman Bungkul.

Taman yang biasaya nampak kondusif pun mendadak ramai dan penuh dengan manusia yang berkerumun. Beliau pun tak segan-segan memarahi panitia penyelenggara bagi-bagi es gratis itu. Berita itu sempat viral di media. Bagaimana nggak marah? Untuk menanam bunga dan membuat Taman Bungkul terlihat cantik itu butuh waktu bertahun-tahun. Kemudian rusak hanya dalam waktu sekejap saja. 

***

Melihat banyaknya kasus perusakan bunga dan tanaman di Indonesia ini sungguh memperihatinkan. Di mana mental baik generasi penerus bangsa? Hanya demi eksistensi dan selfie mereka tak pedulikan lingkungan justru malah merusaknya. 

Jadilah traveler yang cerdas, yang bisa melindungi bukan hanya bisa merusak yang sudah ada. Berikan kesempatan pengujung lain untuk menikmati kecantikan dan keindahan bunga yang pernah Kamu rasakan. Jaga alam kita biar tetap indah ya gais! Semoga nggak ada lagi tuh kasus perusakan bunga atau pencurian bunga di Indonesia.

Baca juga artikel menarik lainnya di phinmeo.com

Petik Bunga Verbena di Semeru, Seorang Pendaki Justru Dibully Netizen

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU