Festival Bau Nyale 2018 Diadakan, Ini Tanggapan Turis Mancanegara

Para turis asing tersebut juga terlihat begitu antusias menyaksikan festival Bau Nyale 2018. Turis asal Kanada ini terkagum melihat masyarakat 'bermalam' di tepi laut.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Masyarakat turun ke laut cari cacing dalam Festival Bau Nyale 2018. Foto dari sini

Festival Bau Nyale Lombok sukses digelar. Pantai Seger di Mandalika, Lombok Tengah, NTB, yang menjadi lokasi puncak acara dipenuhi lautan manusia. Seluruh masyarakat Lombok Tengah tumpah ruah di Pantai Seger untuk menangkap cacing laut warna-warni.

Tak hanya dipenuhi masyarakat lokal yang sedang lakukan ritual adat, Festival Bau Nyale 2018 pun dipenuhi turis-turis asing. Turis asing terlihat hilir berganti mewarnai jalannya festival.

Baca juga: Sejarah Festival Bau Nyale di Lombok

Para turis asing tersebut juga terlihat begitu antusias menyaksikan festival tahunan ini. Salah seorang turis asal Kanada, Hendrick, mengaku sangat beruntung bisa datang ke Lombok bertepatan dengan Festival Bau Nyale 2018 ini.

Menurut Hendrick, tradisi menangkap cacing warna-warni ini sangat unik. Dia begitu mengagumi kebudayaan Lombok yang masih terjaga hingga kini, apalagi saat melihat banyak warga yang dengan sengaja datang larut malam di tepi pantai menunggu kemunculan cacing laut.

Tak hanya Hendrick, turis asal Australia, Bianca pun tak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap budaya Lombok ini. Saking istimewanya, Bianca bahkan dengan sengaja jauh-jauh ke Lombok hanya untuk saksikan Festival Bau Nyale 2018.

Nyale atau cacing warna-warni yang ditangkap warga. Foto dari sini

Bianca mengatakan bahwa festival menangkap cacing laut ini sangat unik. Dia begitu gembira melihat keunikan kebudayaan Lombok. Sama seperti Hendrick, Bianca pun terpukau dengan keunikan warga Lombok yang rela ‘bermalam’ di tepi pantai menanti nyale tiba.

Bagi masyarakat Lombok, menangkap cacing laut atau nyale di pantai merupakan tanda kesejahteraan dan keselamatan. Mereka juga percaya bahwa nyale dapat menyuburkan tanah agar hasil panen memuaskan. Jika banyak cacing keluar dari laut, berarti hasil pertanian juga akan berhasil.

Masyarakat Lombok Tengah percaya bahwa nyale atau cacing laut yang keluar dari lautan adalah jelmaan rambut Putri Mandalika. Sebagai pelepas rindu, masyarakat Sasak ini melakukan upacara tradisional untuk mengumpulkan nyale.

Kemunculan nyale atau cacing laut ini pun terbilang unik. Karena hanya muncul satu tahun sekali dan di tempat-tempat tertentu seperti di sekitar Pantai Kuta dan Pantai Seger.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU