Kasus berkurangnya warna merah muda pada pasir di Pantai Pink Pulau Komodo menjadi sorotan. Dikenal dengan warna pink cerah, sekarang Pantai Pink tidak se-merah muda dulu karena banyaknya pengunjung yang mengambil pasir untuk buah tangan. Walaupun tidak diambil dengan kuantitas banyak, namun semakin banyak orang yang melakukannya, semakin banyak pula pasir warna merah muda yang hilang dari habitat aslinya. Padahal hal ini sebenarnya dilarang secara resmi dalam hukum nasional Republik Indonesia.
Dari informasi yang dilansir dari detikTravel, banyak turis yang ketahuan membawa pasir dan kerang untuk dijadikan kenang-kenangan di Bandara Komodo, Labuan Bajo, NTT. Walaupun sudah diperingatkan, para pengunjung masih saja bandel untuk tetap melakukannya karena belum ada hukuman yang tegas. Tidak seperti seorang turis yang terpaksa membayar denda sebesar Rp17 juta karena ketahuan mencuri pasir di Pantai Sardinia, Italia.
Sebenarnya pemerintah Indonesia sudah mengatur tentang larangan pengambilan pasir ini dalam UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Walaupun tidak secara tertulis dinyatakan bahwa ada pelarangan pengambilan pasir secara spesifik, namun perilaku ini juga mendorong kerusakan ekosistem pantai. Hilangnya pasir nantinya akan mengganggu dan membunuh hewan-hewan laut dan lama-lama akan menghilangkan sistem ekosistem laut.
Tak hanya itu, pengambilan pasir juga akan mengurangi keindahan pantai. Khususnya bagi pantai-pantai yang memiliki pasir dengan warna yang unik, misalnya Pantai Pink Lombok atau Pantai Merah di Santorini, Yunani. Sebagai daya tarik pariwisata, tentunya Anda tidak mau kan datang ke tempat tersebut dan kecewa karena pasirnya malah jadi berwarna putih seperti pantai pada umumnya?
Kita sebagai traveler yang cerdas tentunya harus paham dengan dampak yang akan terjadi ketika kita berhubungan dengan alam. Mematuhi peraturan yang berlaku guna menjaga alam sekitar adalah sesuatu hal yang wajib. Selain untuk tetap menjaga kecantikannya, hal ini juga dilakukan agar unsur ekosistem yang ada tidak punah. Apapun yang kita lakukan, pastinya kan ditiru oleh orang lain. Maka dari itu, jadilah traveler yang berbudaya dan beri contoh baik pada sesama.