De Tjolomadoe, Pabrik Gula Kuno yang Disulap Menjadi Destinasi Kekinian

Awalnya, Pabrik Gula Colomadu telantar begitu saja. Setelah direvitalisasi, tempat ini menjadi tujuan berkunjung wisatawan.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Siapa menyangka, sebuah pabrik gula kuno kini berubah menjadi destinasi wisata yang hits di Solo. Setelah melalui proses revitalisasi yang cukup panjang, Pabrik Gula Colomadu yang dibangun pada 1861 itu resmi berubah wajah. Kini, kawasan ini dikenal sebagai kawasan komersial sekaligus destinasi wisata.

Baca juga: Rica-Rica Pak Manto Solo, Tak Kalah dengan Tengklengnya yang Melegenda

Sejarah Pabrik Gula Colomadu

Pabrik Gula Colomadu dibangun oleh Mangkunegaran IV dan merupakan bisnis milik pribadi. Namun, menjelang wafatnya Sri Mangkunegara IV, industri ini menjadi perusahaan praja dengan tujuan untuk pengembangan dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Seiring perjalanan sejarah, ada banyak perubahan yang terjadi dalam industri ini, terutama dalam hal pengelolaan. Pada 1946, ketika pemerintahan Kasunanan dan Mangkunegaran dihapus, kepemilikan industri gula pun diambil alih oleh pemerintah.

Karena hasil produksi yang terus merosot dan lahan tebu yang semakin berkurang, Pabrik Gula Colomadu operasinya dihentikan. Penggilingan terakhir dilakukan pada 1 Mei 1997. Meskipun dihentikan, di dalam pabrik ini masih tersimpan beberapa benda peninggalan bersejarah, seperti bus tua yang terparkir di dalam gedung pabrik. Kondisinya tentu saja sudah benar-benar tidak terawat.

Ada pula “bis sekolah” yang dahulu digunakan sebagai alat transportasi untuk mengantarkan anak-anak para pekerja pabrik yang bersekolah di Kota Solo.

Pada area yang sama, ada sebuah rumah kuno, yaitu Rumah Kepala Masinis Pabrik Gula, yang telah direnovasi pada 1989 dan menjadi gedung pertemuan. Beralih ke dalam pabrik, masih ada banyak mesin usang yang dahulu digunakan untuk memproduksi gula dari bahan dasar tebu.

Perubahan yang Signifikan

Jika dibandingkan dengan keadaan pada masa lampau, Pabrik Gula Colomadu yang telah berganti nama menjadi De Tjolomadoe ini sangat jauh berbeda. Setelah diresmikan pada Maret 2018, tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata kekinian para warga Solo maupun sekitarnya.

Perubahan yang signifikan terlihat dari tampilan gedung yang benar-benar telah berbeda. Ada banyak titik instagrammable yang disediakan oleh pihak pengelola sehingga para pengunjung bisa melakukan swafoto dengan penuh gairah.

Menariknya, mesin-mesin lawas yang dahulu digunakan untuk menggiling tebu masih dipertahankan. Meskipun demikian, kondisinya lebih baik daripada sebelumnya. Bangunan utama pabrik yang dahulu sangat kumuh pun telah berubah menjadi beberapa gedung, seperti museum heritage, convention hall, tempat penjualan merchandise, dan tempat menjual food and beverages.

Selain itu, De Tjolomadoe juga ditujukan sebagai lokasi pagelaran berbagai event yang diadakan, baik budaya, kesenian, maupun hiburan. Kehadiran objek wisata kekinian ini diharapkan dapat mendongkrak jumlah pengunjung yang berwisata ke Solo.

Tips Berkunjung ke De Tjolomadoe

Bagian dalam Pabrik Gula Colomadu, cukup Instagenik, bukan? Foto Shabara Wicaksono/Phinemo

Hal pertama yang perlu diketahui sebelum berkunjung ke Pabrik Gula Colomadu adalah lokasinya. Jika Anda berangkat dari sekitar Bandara Adi Soemarmo, perjalanan menuju objek wisata kekinian ini hanya memakan waktu sekitar 10 menit. Kondisi ini tentu ideal bagi Anda yang berasal dari luar kota dan masuk ke Solo menggunakan transportasi udara.

Baca juga: Mencicipi Lezatnya Selat Solo Mbak Lies yang Melegenda.

Selanjutnya, Anda juga perlu mempersiapkan kamera untuk memotret spot menarik dan unik yang ada di kawasan pabrik gula ini. Salah satunya, beberapa mesin kuno yang telah dibuat kinclong sehingga foto-foto Anda akan terasa seperti berasal dari zaman yang berbeda.

Itulah ulasan singkat mengenai De Tjolomadoe, tempat wisata di Solo yang kekinian. Jika mempertimbangkan untuk menginap, Anda bisa mencari hotel murah di Solo yang tersebar di seluruh penjuru kota. Ada 7 fasilitas unggulan yang tersedia di setiap unit kamar. Kehadiran fasilitas ini membuat pengalaman menginap menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Nah, cara untuk menikmati layanan ini adalah dengan memesan kamar menggunakan aplikasi Airy Rooms. Untungnya, pembayaran dapat dilakukan dengan sangat praktis, tidak memakan waktu, serta fleksibel. Menarik, bukan?

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU