“Tahun 90’an memang serba seadanya, smartphone nggak ada, kamera masih berkualitas rendah, bahkan perekam videopun masih ecek-ecek. Nggak kayak sekarang. ”
Hidup di masa sekarang memang serba praktis. Semua terjadi karena kemajuan teknologi. Urusan travelingpun menjadi sangat mudah dengan adanya kemajuan teknologi ini. Mau pesan hotel bisa dilakukan hanya dalam hitungan detik, mau pesan tiket pesawat dan kereta juga tinggal klik pakai jari.
Rasanya hidup di zaman sekarang seperti hidup di dunia Nobita yang dipenuhi dengan kemudahan bantuan kantong ajaibnya Doraemon. Coba bandingkan dengan kehidupan di masa tahun 90’an, semuanya hampir berbeda. Terlebih lagi untuk urusan traveling.
Jika Kamu bisa menjadi time traveler yang bisa traveling menembus waktu ke masa 90’an, Kamu pasti bakal kangen banget dengan hal-hal ini!
Bagi anak 90’an pasti kenal yang namanya kamera tustel. Kamera yang cuma bisa memotret kalau ada roll filmnya ini sangat berjaya di masa-nya.
Kamera tustel nggak punya fitur live preview. Nggak bisa dicek dulu, hapus, lalu foto lagi kayak sekarang. Udah gitu nih, kalau hasil cetak nya jelek, ya udah jelek aja. Apalagi ngedit foto pakai B612 atau camera 360.
Yang paling ngangenin sih, waktu harus berhemat memotret kegiatan liburan karena keterbatasan roll film yang isinya cuma 36 roll doang.
Dengerin musik adalah hiburan buat anak-anak 90’an saat lagi bosan di perjalanan. Punya walkman itu udah jadi orang paling gaul. Kalau bahasa anak sekarang sih, udah yang paling hits.
Walkman jaman dulu biasanya hanya bisa untuk mendengarkan cd dan kaset jadul. Meski kecangihannya terbatas namun anak 90’an tahu cara menikmati liburan dengan walkman mereka.
Saat jalan-jalan, pasti nggak bisa jauh dari topi ala sinetron ‘Tersayang’ yang sempat hits di tahun 90-an. Bahkan hampir semua anak-anak memakai topi ini saat jalan-jalan. Katanya sih biar gaul gitu. Hahaha
Jalan-jalan adalah kegiatan yang cukup rawan di zaman 90-an. Untuk mencegah aksi pencopetan, biasanya anak-anak 90’an menggunakan rantai dompet. Nggak hanya itu sih, rantai dompet juga bikin kelihatan cool. Berasa jadi orang paling keren deh pokoknya.
Anak 90’an selalu membawa bekal minum sendiri saat liburan. Sama aja sih dengan zaman sekarang. Tapi, yang menarik dari bekal minum anak 90’an adalah botol minumnya. Biasanya kalau bukan bentuk robot pasti bentuk telepon.
Semua botol minum dikemas lucu meskipun saat itu belum banyak tokoh-tokoh kartun yang menjadi kiblat desain botol minum.
Anak 90’an biasanya cuma bisa main ke kebun binatang, museum, candi, dan pantai. Itu saja cuma nunggu saat liburan sekolah. Beda dengan jaman sekarang, di mana banyak sekali pilihan wisata. Tembok rapuh aja dijadiin destinasi wisata.
Pakaian khas tahun 90’an adalah baju serba jeans, contohnya baju jumpsuit ini nih! Hampir semua anak 90’an pasti punya baju jumpsuit kayak gini dan biasanya jadi pilihan dresscode saat liburan.
Siapa nih yang sering pakai jumpsuit?
Di tahun 90’an masih jarang ada orang yang memiliki handphone. Tapi kalau gimbot sudah pasti banyak yang punya.
Biasanya penjual oleh-oleh selalu menjajakan gimbot di dalam dagangannya. Inilah satu-satunya hiburan saat bosan di dalam bus (selain walkman), harganya terjangkau dan pasti selalu ada di dalam tas anak 90an saat liburan.
Untuk merekam perjalanan, biasanya anak 90′ an pakai handycam jadul. Itupun hanya orang-orang kaya saja yang punya. Hingga seiring kepopulerannya, harga handycam pun bisa dijangkau masyarakat menengah dan jadi teman perjalanan.
Tahun 90’an memang serba seadanya, smartphone nggak ada, kamera masih berkualitas rendah, bahkan perekam videopun masih ecek-ecek. Nggak kayak sekarang.
Tapi, meskipun begitu, tahun 90’an adalah tahun paling membahagiakan. Hidup sesuai dengan masanya. Keterbatasan teknologi jaman dahulu, bikin anak 90an malah bisa menikmati masa-masa kecilnya yang berharga.
By the way, ada yang kangen zaman-zaman dulu? Share artikel ini dan mention temen Kamu yang lahir di tahun 90an juga yuk. Biar kalian bisa bernostalgia bersama.