Resmi mulai 25 April 2019 kemarin, setiap kegiatan pendakian Gunung Merbabu diwajibkan untuk melakukan booking online. Aturan ini merupakan tahap uji coba untuk memantau dan mengatur jumlah pendaki yang naik atau turun Gunung Merbabu sehingga tidak terjadi penumpukan pendaki seperti yang viral bealakang ini. Tak hanya itu, dengan kebijakan ini diharapkan dapat menghimpun data lengkap pendaki sehingga memudahkan proses evakuasi jika terjadi hal-hal tak diinginkan.
Dilansir dari Kompas.com, Plh Kepala resmi Balai Taman
Nasional Gunung Merbabu BTNGMB Johan Setiawan menuturkan bahwa booking online
adalah manajemen pendaftaran secara online untuk mendata pendaki dalam hal
pengaturan kuota pendaki. Booking online
dapat dilakukan melalui website BTNGMB di tngunungmerbabu.org. Selain itu pihak
pengelola BTNGMB juga telah menyiapkan aplikasi booking yang akan segera diuji coba.
Dalam booking online data yang harus diisikan diantaranya
nama pendaki, nomor kartu identitas, jumlah, waktu pendakian, dan kontak person
yang dapat dihubungi saat keadaan darurat. Booking online akan diuji coba di
jalur pendakian Selo Lama. Kendala-kendala penerapan aturan ini akan terus
dievaluasi sehingga nantinya bisa dipermanenkan ke semua jalur pendakian Gunung
Merbabu.
Seperti yang diketahui bahwa pada Sabtu, 21 April 2019
lalu terjadi kepadatan pendakuan di
Gunung Merbabu sekitar pukul 13.00 WIB. Kondisi pendakian sangat ramai dan
penuh sesak oleh pendaki baik yang akan naik maupun turun Gunung Merbabu antara
Pos 1 dan Pos 2 di Jalur Pendakian Selo Lama.