Terminal Tirtonadi Solo telah berubah drastis setelah direvitalisasi total secara bertahap pada 2009-2015. Diresmikan akhir Desember 2016 sebagai terminal percontohan nasional yang disebut sekelas bandara, wajah baru Terminal Tirtonadi memang tampak lebih rapi.
Terminal kebanggaan warga Solo ini menerapkan sistem tiket ‘boarding pass’ seperti yang ada di bandara dan kereta api. Sistem ini akan menekan kebocoran tiket masuk terminal. Penumpang pun merasa lebih aman. Calo-calo tiket pun tak bisa seenaknya berkeliaran seperti zaman dulu.
Fasilitas yang diberikan pun sudah cukup memenuhi kebutuhan penumpang. Jika dulu penumpang harus menunggu di area parkir bus, terminal Tirtonadi masa kini menyediakan ruang tunggu nyaman dan bersih. Penumpang tak perlu berpanas-panasan di luar ruangan.
Para pedagang asongan pun tidak lagi jalan wara-wiri menjajakan dagangnya. Sekarang sudah tersedia ruko-ruko yang rapi.
Persoalan area parkir bus, bus-bus antar provinsi dan daerah sudah disediakan ruang khusus di masing-masing destinasi tujuan.
Yang tampak jauh berbeda, dulu terminal ini terkenal dengan banyaknya copet yang berkeliaran. Sekarang, sejumlah kamera CCTV dipasang di berbagai sudut. Selain kamera CCTV, pihak terminal pun membentuk satgas anti copet untuk mengurangi tindakan kriminal.