3 Daerah Indonesia yang Tidak Pernah Dijajah, Sudah Tahu?

Setiap daerah di Indonesia dikuasai secara bertahap oleh pemerintah kolonial, bahkan terdapat daerah yang tidak pernah dijajah sampai bangsa ini merdeka.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Tinggal menghitung hari menuju hari jadi negara Indonesia yang ke-75 tahun. Setelah melalui perjuangan panjang melawan kolonialisme di tanah nusantara, pada 17 Agustus 1945 akhirnya bangsa ini merdeka. Lebih dari 350 tahun nusantara dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa, mulai dari Portugis, Inggris, dan Belanda yang paling lama, lalu dilanjutkan bangsa Jepang.

Penjajahan kini menjadi bagian dari sejarah masa lalu yang kelam bangsa ini. Setiap daerah di Indonesia dikuasai secara bertahap oleh pemerintah kolonial, bahkan terdapat beberapa daerah yang sama sekali tidak pernah dijajah sampai bangsa ini mengumumkan proklamasi kemerdekaannya. Berikut ini adalah daerah Indonesia yang tidak pernah dijajah.

1. Pulau Buton

(Wisatalagi – Blogger)

Pulau Buton dahulu merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Buton pada abad ke-12 yang saat ini masuk dalam kawasan administratif Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Pulau Buton merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang sama sekali tidak pernah dijajah. Bahkan semua penduduk Buton tidak pernah mengalami kerja paksa oleh bangsa-bangsa penjajah.

Di abad ke Pertengahan, ketika bangsa Eropa seperti Portugis serta Belanda melakukan ekspansi ke Maluku untuk menguasai rempah-rempah, Buton dianggap sebagai wilayah yang strategis. Namun karena Buton dikuasai oleh Kerajaan Buton yang sangat kuat, tampaknya Portugis dan Belanda tidak berani macam-macam dan lebih memilih menjalin kerjasama baik.

Kerajaan Buton saat itu menjadi penguasa perairan di Maluku, dan bangsa Eropa harus menjalin hubungan mitra yang baik jika ingin menggunakan pelabuhan untuk menguras rempah-rempah dari tanah Maluku. Buton Hampir tidak terjadi penindasan kolonialisme. Wilayah Kerajaan Buton ini secara resmi baru bergabung dengan Indonesia pada tahun 1960.

2. D.I. Yogyakarta

(Travel Kompas)

D.I. Yogyakarta di bawah Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat menjadi daerah di Indonesia yang tidak pernah dijajah oleh bangsa Eropa, terutama Belanda. Saat menjadi Hindia Belanda, Yogyakarta berdasarkan hukum merupakan vassal state yang memiliki kedudukan yang sejajar dengan pemerintah Hindia Belanda. Ketika itu, Yogyakarta adalah negara federasi dari Hindia Belanda.

Meskipun demikian, pemerintah Hindia Belanda kenyataannya terbukti banyak menjalankan politik etis yang memberikan kerugian kepada pihak kesultanan di Yogyakarta. Setelah merdeka, Yogyakarta secara sukarela bergabung dengan Indonesia, sebagai imbalannya Indonesia memberikan status Daerah Istimewa (D.I.) kepada Yogyakarta. Kepala daerah Yogyakarta merupakan raja dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

3. Surakarta

(Sanjaya Tour)

Sama seperti Yogyakarta, Surakarta juga merupakan daerah vassal state di masa Hindia Belanda. Surakarta dibawah Kasunanan Surakarta menjadi daerah swaparaja yang diakui oleh pemerintah kolonial yang memiliki hak mengatur urusan administrasi, hukum, dan budaya internalnya. Tentu saja, Surakarta memiliki kedudukan yang setara, meski tidak sekuat Hindia Belanda. Pengaruhnya bagi rakyat juga tidak terlalu besar.

Meskipun secara konstitusional bukan daerah jajahan, Surakarta berulang kali diperdaya oleh Hindia Belanda hingga menyebabkan banyak kerugian materil maupun imateril. Status swapraja Surakarta diperoleh karena Kasunanan Surakarta bersama dengan Kasultanan Ngayogyakarta adalah pecahan Kesultanan Mataram Islam. Kekuasaan Kasunana Surakarta yaitu mencakup seluruh wilayah Karesidenan Surakarta.

4. Daerah Swapraja Lain

(Wikipedia)

Tidak hanya Surakarta dan Yogyakarta, banyak daerah di Indonesia yang menyandang status swapraja yang oleh Hindia Belanda disebut zelfbestuur. Diantaranya adalah Aceh, Sumatera Timur, Riau, Kalimantan Barat, Bali, sebagian besar Sulawesi, Kesultanan Bima, dan Kesultanan Ternate-Tidore. Pada masa Republik Indonesia Serikat, daerah-daerah swapraja ini menjadi negara federal Indonesia.

Dalam daftar ini, hanya disebutkan dua daerah swapraja sebagai daerah di Indonesia yang tidak pernah dijajah karena hanya dua kesultanan itu yang masih eksis hingga sekarang. Sedangkan yang lain memilih mengakhiri sistem monarki dan bergabung dengan Republik Indonesia. Selain itu Aceh dan Bali pun pernah benar-benar dijajah Hindia Belanda setelah sistem mornarkinya tumbang walupun hanya 30-40 tahun saja.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU