Benarkah Indonesia Dijajah Selama 350 Tahun? Ini Kebenarannya

Banyak para sejarawan yang meragukan bahwa Indonesia dijajah selama itu. Lalu, benarkah Indonesia dijajah selama 350 tahun? Mari kita hitung mundur.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Sebentar lagi Indonesia akan merayakan hari jadinya ke-75 pada Senin (17/8) depan. Setelah dijajah sekian lama oleh bangsa-bangsa dari Eropa, Indonesia akhirnya merdeka. Dalam literatur pendidikan dasar, konon Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun. Sebuah mitos yang sangat terkenal, sama sekali tidak pernah ditanyakan kebenarannya.

Dikatakan mitos karena pernyataan tersebut menjadi proporsi sebagai pandangan sejarah telah dianggap kebenaran yang cenderung diterima secara taken for granted. Banyak para sejarawan yang meragukan bahwa Indonesia dijajah selama itu. Lalu, benarkah Indonesia dijajah selama 350 tahun? Mari kita mundur kebelakang untuk mencari tahu sebenarnya.

Indonesia Dijajah Selama 350 Tahun?

Ada yang mengatakan bahwa penjajahan di nusantara dimulai ketika VOC berdiri pada 1602. Sedangkan yang lain mengatakan, penjajahan dimulai pada 1596 ketika De Houtman bersaudara tiba di Banten. Pendapat kedua sulit disebut sebagai penjajahan, saat itu Cornelis De Houtman datang untuk melakukan penjajakan, belum benar-benar menjajah nusantara.

Jika berdirinya VOC dianggap tahun 1602 sebagai awal penjajahan, maka 350 tahun kemudian adalah 1952. Lantas bagaimana dengan penjajahan Jepang 3,5 tahun, proklamasi kemerdekaan 1945, dan pengakuan Belanda atas kedaulatan Indonesia pada 1949? Dari sini diketahui bahwa Belanda tidak menjajah Indonesia selama 350 tahun. Fakta sejarah yang salah.

Sejarawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Yerry Wirawan dalam wawancara bersama Kompas.com mengatakan bahwa pernyataan Belanda menjajah selama 350 tahun merupakan upaya dari para pahlawan untuk menguatkan bangsa dan membakar semangat rakyat nusantara agar bersedia berjuang bersama melawan penindasan kolonialisme Belanda.

Pernyataan Belanda menjajah selama 350 tahun merupakan bentuk betapa bangsa ini buta terhadap sejarah. Sedikit banyak ini akibat kesalahan orde baru yang telah menghapus sejarah, mereduksinya hanya sebagai angka tahun dan peristiwa belaka. Sejarah yang kaitannya sebagai narasi tentang perubahan, pergeseran, dan perkembangan pemikiran tetap asing.

Tidak ada satupun wilayah di Indonesia yang benar-benar dijajah selama 350 tahun. Maluku, Banten, atau Jakarta yang menjadi basis terbesar VOC hanya dijajah maksimal selama 340 tahun. Bahkan Maluku atau Ambon baru dikuasai Belanda pada 1630.Tahun 1602 sampai 1942 saat Jepang masuk, Belanda sudah tidak efektif lagi menguasai tanah nusantara.

Di luar basis terbesarnya, wilayah-wilayah lain di nusantara dikuasai secara bertahap oleh Belanda mulai abad ke-20 saat kolonialismenya bercorak politik etis. Aceh baru dikuasai pada 1904 dan secara penuh diduduki pada 1912. Sedangkan Bali dikuasai pada 1906. Dengan begitu, Aceh maksimal hanya dijajah 38 tahun dan Bali dijajah 36 tahun.

Hal ini berarti bahwa tidak bisa dipukul rata bahwa seluruh wilayah di Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun. Aceh saat itu merupakan negara berdaulat yang bahkan memiliki duta besar di Turki. Jika tetap kukuh mempertahankan argumen penjajahan Belanda 350 tahun, itu artinya perjuangan rakyat Aceh dan Bali akan kehilangan maknanya.

Satu hal lagi, bukan Belanda yang menjajah, melainkan sebuah perusahaan bernama Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Belanda sendiri saat itu merupakan republik dan sebenarnya sedang dijajah oleh Napoleon Bonaparte. Ketika VOC bangkrut, barulah wilayah jajahannya dalam hal ini Hindia Belanda lalu diambil alih oleh Belanda yang telah menjadi kerajaan.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU