Meski Sudah Mendunia, Tempat-tempat Wisata di NTB Ternyata Masih Minim Toilet

Meski sepele, nyatanya hal ini berdampak besar bagi sektor pariwisata di NTB

SHARE :

Ditulis Oleh: Desti Artanti

Gambar diambil dari sini

Wisata di NTB sekelas Pulau Lombok, Gili Trawangan, maupun Gunung Rinjani, yang sedang bagus-bagusnya dan makin naik daun, nyatanya masih menyimpan beberapa hal yang sangat disayangkan. Wisatawan lokal maupun mancanegara, mengeluhkan keberadaan fasilitas-fasilitas penunjang tempat wisata di NTB yang masih jauh dari memadai.

Pengurus Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Barat mengeluhkan masih minimnya sarana infrastruktur penunjang seperti toilet dan kamar ganti di sejumlah obyek wisata di daerah itu.

Haris, salah seorang Pengurus ASITA NTB menuturkan, obyek wisata sekelas Gili Trawangan, untuk kamar ganti pakaian bagi wisatawan dan toilet saja masih susah didapatkan. Kalau pun ada kondisinya sudah rusak.

Hal ini sangat miris, mengingat Gili Trawangan begitu populer di mata wisatawan mancanegara karena keindahannya. Bagaimana kalau nantinya malah dikenal sebagai tempat wisata di NTB yang tidak memadai? Kita juga yang akan rugi.

Menurut Haris, meski terlihat sepele, bagi wisatawan ketersediaan toilet dan fasiltas kamar ganti sangat penting ketika berada di sebuah destinasi wisata. Apalagi Gili Trawangan menjadi andalan di NTB. Ia mengatakan, minimnya fasilitas toilet dan kamar ganti itu tidak hanya di obyek wisata sekelas Gili Trawangan, namun juga terjadi di tempat wisata lain yang juga mengalami nasib sama.

Kini, pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB telah mengalokasikan 18 paket pengerjaan revitalisasi kawasan wisata, termasuk di Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno di Kabupaten Lombok Utara.

Selain itu, beberapa destinasi lain seperti di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Pantai Kuta dan Pantai Aan di Kabupaten Lombok Tengah yang merupakan bagian dari destinasi wisata terpadu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, juga menjadi perhatian khusus pemerintah, disusul dengan Pantai Ampenan di Kota Mataram, Senggigi Lombok Barat, Aik Nyet di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat.

Meski pada tahun 2015, Pemerintah Provinsi NTB telah memulai revitalisasi 30 paket destinasi wisata, menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD Perubahan sebesar Rp 8,5 miliar dan mendapat bantuan dari pemerintah pusat melalui alokasi dana APBN sebesar Rp 10 miliar, sebagai wisatawan nampaknya kita tetap harus pintar-pintar menyiasati keukrangan yang masih belum sepenuhnya dibenahi di NTB.

Setidaknya kita bisa ikut serta menjaga kebersihan tempat wisata selama berada di sana, dan terus memberikan masukan positif maupun kritik yang membangun kepada pengelola wisata maupun pemerintah setempat.

Karena biar bagaimana pun, wisata di NTB kini menjadi andalan di Indonesia. Kemajuan suatu destinasi wisata bergantung pada sinergi yang baik, antara pemerintah, penggiat wisata, dan juga kita sendiri sebagai masyarakat lokal.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU