Destinasi wisata Kuliner Labuan Bajo kini disulap menjadi lebih apik dan rapi berkat kegiatan Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Master Plan atau Development Plan KSPN disusun oleh Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), dan dilanjutkan dengan Rencana Teknis Terinci atau Detailed Engineering Design (DED) dan pelaksanaan fisik oleh Ditjen Cipta Karya.
Penataan kawasan di wilayah ini dilakukan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendukung seperti pembangunan trotoar di Jalan Soekarno Hatta, pusat wisata kuliner dan ruang terbuka hijau di Kampung Ujung, street furniture dan jembatan di Promenade Kampung Air.
Salah satu yang dilakukan penataan adalah kawasan wisata kuliner Kampung Ujung. Deretan tenda penjual makanan kini lebih tertata dengan desain tenda baru berwarna putih.
Tak hanya berwisata kuliner dan menikmati beragam olahan seafood ditepi laut, wisatawan juga dapat berswafoto dengan latar tenda-tenda yang tak kalah menarik untuk dijadikan spot foto.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan dengan semakin lengkapnya sarana dan prasarana di daerah penyangga (buffer zone) sebagai bagian tourist management dimana sebelum menuju Pulau Rinca dan Pulau Komodo, wisatawan dapat menikmati Kampung Ujung dan Kampung Air sehingga wisatawan bisa tinggal lebih lama.
Anggaran kegiatan penataan KSPN Labuan Bajo senilai Rp 40,35 miliar dan ditargetkan akan rampung 15 Desember 2018 mendatang. Progres fisik kini sudah mencapai 66,70% dan penyerapan anggaran sudah 58,32%.
Dengan berkembangnya penataan wisata kuliner di Labuan Bajo, diharapkan semakin terbukanya kesempatan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan wisata di sekitar kawasan ini.