Wisata bahari di Indonesia merupakan salah satu aktivitas wisata yang harus Anda lakukan minimal sekali seumur hidup. Hal ini jelas, sebab kekayaan kelautan bahari Indonesia memiliki pesona yang tak terhingga jumlahnya. Salah satu yang paling menarik adalah adanya ekosistem terumbu karang.
Terumbu karang yang indah adalah salah satu daya tarik Indonesia. Jutaan wisatawan mancanegara setiap tahunnya mengunjungi Indonesia, salah satunya karena alam bawah laut, alias wisata bahari di Indonesia.
Pemerintah juga memberlakukan bebas visa bagi beberapa negara untuk menarik para wisatawan. Namun, terjadi perusakan alam bawah laut. Salah satunya karena perdagangan terumbu karang secara ilegal.
Nusa Tenggara Barat adalah salah satu daerah di Indonesia yang menyimpan pesona terumbu karang dan keindahan bawah laut yang menyita perhatian dunia.
Di daerah itu pulalah, aksi kriminal penyelundupan terumbu karang memiliki statistik yang cukup tinggi. Pada tahun lalu, tercatat Polair Polda NTB berhasil menggagalkan penyelundupan 1.700 terumbu karang animo yang berasal dari Bima.
Terumbu karang memiliki fungsi yang sangat penting bagi biota laut sebagai sumber makanan. Sehingga ketika terumbu karang dirusak maka ekosistem laut akan terganggu. Terumbu karang juga menjadi bahan baku yang berguna di bidang kesehatan.
Fungsi terumbu karang lainnya adalah untuk perlindungan garis pantai: meredam hempasan gelombang sehingga mengurangi kerusakan akibat gelombang dan mengurangi erosi. Dengan begitu, terumbu karang secara tak langsung juga melindungi tempat tinggal penduduk di pesisir pantai dan ekosistem pesisir.
Selain itu Terumbu karang sangat penting bagi dunia pariwisata karena menjadi salah satu potensi wisata yang dipromosikan Indonesia hingga ke mancanegara. Terumbu karang di Indonesia, bahkan berada di lebih dari 1.000 lokasi.
Meski memiliki banyak perang penting baik bagi biota laut hingga negara, tapi berbagai tindakan eksploitasi dan perusakan terumbu karang masih terus berlangsung. Sekitar 81 jenis karang hias sudah diperdagangkan dari total 569 jenis terumbu karang di Indonesia.
Penggunaan bahan peledak saat nelayan menangkap ikan juga dapat menimbulkan kerusakan pada terumbu karang. Selain itu, banyak juga yang menambang terumbu karang untuk bahan bangunan, mengambil terumbu karang untuk dijadikan hiasan rumah hingga akuarium.
Turis yang beraktivitas di dasar laut tak jarang menginjak atau menyentuh terumbu karang. Ada pula kegiatan pembangunan, baik di darat maupun di laut, yang tak memperhatikan kelestarian ekosistem.
Seiring dengan meningkatnya aktivitas wisata bahari, mestinya hal tersebut diiringi pula dengan kesadaran pelaku wisata dan wisatawan dalam memelihara ekosistem yang ada.
Mari mulai bijak dan bertanggung jawab. Tak hanya sekadar menikmati keindahan dan berswafoto dengan pesona kekayaan alam yang tersaji, melainkan juga peduli agar keindahan dan kekayaan ini tetap lestari.