Jangan Gunakan Sunblock Saat di Pantai, Ini Bahayanya

Para peneliti dunia mengemukakan bahwa pada 2050 nanti, seluruh terumbu karang di dunia akan musnah. Untuk mencegah hal tersebut tak terjadi, lebih peduli dengan lingkungan dengan tidak sembarang memilih tabir surya.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Selama bertahun-tahun, kita mengenal sunblock atau tabir surya sebagai penangkal ganasnya paparan sinar matahari. Dengan adanya tabir surya, kulit kita akan terlindungi dari efek jahat sinar UV. Namun, siapa sangka, di balik manfaatnya yang begitu dibutuhkan banyak orang saat liburan ini, tabir surya menyimpan dampak negatif.

Jangan lagi gunakan sunblock di pantai. Foto dari sini

Melansir dari theguardian.com, penelitian menunjuukan bahwa tabir surya yang bersifat kontemporer dapat menimbulkan ancaman bagi lingkungan laut. Salah satu penyebabnya adalah kandungan bahan kimia yang ada di dalam tabir surya, Oxybenzone.

Baca juga: Hati-Hati, Jangan Lagi Foto Selfie Bersama Bintang Laut

Oxybenzone ini merupakan bahan kimia yang biasanya ditemukan di hampir semua jenis tabir surya, khususnya tabir surya jenis spray. Menurut para peneliti, bahan kimia oxybenzone telah merusak terumbu karang di beberapa spot terumbu karang populer dunia.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Virgin, Amerika Serikat pada tahun 2015 dengan judul ‘Toxicopathological Effects of the Sunscreen UV Filter, Oxybenzone (Benzophenone-3), on Coral Planulae and Cultured Primary Cells and Its Environmental Contamination in Hawaii and the U.S. Virgin Islands’ mengemukakan bahwa oxybenzone memberikan kontribusi yang besar terhadap pemutihan terumbu karang. Bahkan, bahan kimia ini memiliki efek yang sama persis seperti bensin ketika mengkontaminasi DNA terumbu karang.

Jangan gunakan sunblock di pantai apabila tabir surya tersebut mengandung oxybenzone. Foto dari sini

Selain itu, oxybenzone pun dapat mengganggu proses reproduksi dan pertumbuhan terumbu karan. Akibatnya, terumbu karang yang masih berusia muda akan mengalami cacat secara fatal.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Craig Downs salah satu peneliti dalam penelitian di Virgin, Amerika Serikat. Downs mengatakan,

“Oxybenzone menyebabkan kelainan bentuk pada jaringan lunak pada terumbu karang dan juga menyebabkan larva karang dapat mengatupkan diri sendiri “

Bahkan, sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh peneliti asal Italia, Spanyol, Israel, dan Iran menemukan bahwa dosis kecil oxybenzone pun dapat merusak karang. Mereka mengemukakan bahwa bahan kimia oxybenzone ditemukan 12 kali lipat di perairan Hawaii dan Kepulauan Virgin AS. Maka, para anggota parlemen Hawaii mengusulkan larangan penggunaan tabir surya tersebut di pulau-pulau itu.

Baca juga: Mau Liburan ke Pantai tapi Bingung Pakai Baju Apa? Ini Rekomendasi Kami

Dampak negatif terumbu karang ini pun telah mengetuk hati para pencinta lingkungan. Melansir dari Lonely Planet, saat ini telah ada dua kampanye yang rutin dilakukan untuk menyelamatkan terumbu karang di Hawaii. Para pelaku usaha wisata dan turis diimbau untuk melakukan aktivitas wisata yang bertanggungjawab, salah satunya dengan menggunakan tabir surya non oxybenzone.

Dikutip dari Lonely Planet, saat ini ada dua kampanye yang sedang rutin dilakukan demi usaha penyelamatan terumbu karang di Hawaii. Yang pertama adalah kampanye larangan penggunaan tabir surya berbahan oxybenzone dan yang kedua adalah hindari penggunaan produk berbahan terumbu karang.

Kampanye peduli terumbu karang terus digalakan mengingat keberadaannya yang dalam kondisi mengkhawatirkan. Bahkan, para peneliti memprediksi, terumbu karang di seluruh dunia akan musnah pada tahun 2050 nanti.

Jadi, jika Anda seorang holidaymakers yang peduli lingkungan, jangan gunakan tabir surya berbahan oxybenzone. Silakan cek tabir surya Anda di rumah, apakah masih mengandung oxybenzone?

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU