Terumbu Karang di Indonesia, Makin Membaik?

Berdasar hasil monitoring jangka panjang sejak 1993, terjadi kecenderungan peningkatan kondisi terumbu karang di Indonesia ke arah yang lebih baik.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Sebagai negara dengan luas lautan hingga 70% dari total keseluruhan luas negara, bukan rahasia umum jika perairan Indonesia menyimpan kekayaan terumbu karang terbaik dunia. Indonesia juga merupakan salah satu kawasan yang masuk segitiga terumbu karang dunia.

Segitiga terumbu karang merupakan wilayah perairan dengan luas 5,7 km2 yang meliputi  Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor Leste. Jika ditarik garis maya yang melingkupi wilayah terumbu karang di negara-negara tersebut, maka akan terbentuk bidang segitiga. Itulah mengapa kawasan ini dinamakan segitiga terumbu karang.

Indonesia merupakan kawasan di segitiga terumbu karang dengan jenis paling beragam. Jenis terumbu karang yang ada di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, merupakan 75% dari seluruh jenis terumbu karang dunia. Jauh lebih banyak dibanding Kepulauan Carribean di Amerika tengah dan Great Barrier Reef Marine Park di Australia yang sangat populer, di mana mereka hanya memiliki sekitar 400 jenis karang.

Kekayaan terumbu karang Indonesia tak hanya ada di Kepulauan Raja Ampat, ada juga Kepulauan Derawan di Kalimantan Timur dengan 444 jenis karang, Pulau Banda dengan 330 jenis, atau Nusa Penida, Komodo, Bunaken, Wakatobi dan Teluk Cendrawasih. Kawasan-kawasan tersebut telah dikenal di mata internasional sebagai tujuan utama wisata bahari.

Kondisi terumbu karang di Indonesia kini

Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) belum lama ini merilis kondisi terumbu karang di Indonesia pada tahun 2017. Berdasar rilisan tersebut terungkap bahwa ada ada sedikit peningkatan ke arah yang makin baik, meski masih banyak terumbu karang yang dalam keadaan rusak.

Hasil verifikasi dan analisis data dari 108 lokasi dan 1.064 stasiun di seluruh perairan Indonesia, terdapat 6,39 persen terumbu karang dalam kondisi sangat baik, kondisi baik sebesar 23,40 persen, kondisi cukup sebesar 35,06 persen, dan kondisi jelek sebesar 35,15 persen. Pengukuran kondisi tersebut didasarkan pada persentase tutupan karang hidup yaitu kategori sangat baik dengan tutupan 76-100 persen, baik dengan tutupan 51-75 persen, cukup dengan tutupan 26-50 persen dan jelek dengan tutupan 0-25 persen.

Berdasar hasil monitoring jangka panjang sejak 1993, secara rata-rata terjadi kecenderungan peningkatan kondisi terumbu karang Indonesia ke arah yang lebih baik. Namun sempat terjadi penurunan di akhir tahun 2016. Hal ini dikarenakan pada tahun 2015 dan 2016 terjadi pemutihan karang yang diikuti dengan infeksi penyakit dan serangan hama hampir di seluruh perairan Indonesia.

Pemutihan karang tersebut disebabkan oleh kenaikan suhu air laut akibat fenomena cuaca El-Nino. Para ahli memperkirakan pemutihan karang akan sering terjadi di masa yang akan datang akibat perubahan iklim dan pemanasan

Hasil pengukuran terkini melalui pemetaan citra satelit, luas terumbu karang Indonesia mencapai 25.000 km2 atau sekitar 10 persen dari total terumbu karang dunia (luas 284.300 km2) dan penyumbang terbesar sekitar 34 persen dari luas terumbu karang di wilayah segitiga karang dunia (luas 73.000 km2).

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU