Pemakaman Unik Dasar Laut, Lebih Ramah Lingkungan dan Lahan Basah Bagi Pariwisata

Perihal kematian yang sering manusia lupakan selain kesedihan dan kehilangan ialah cara kita dalam mengelola pemakaman ternyata tidak ramah lingkungan. Namun lain halnya dengan pemakaman unik berikut ini!

SHARE :

Ditulis Oleh: Himas Nur

Pemakaman unik di dasar laut akan menjadi tren di masa mendatang, setidaknya begitulah yang diklaim oleh Tom Tate, Walikota Gold Coast, Australia.

Baca Juga: Wisata Kampung Kramat yang Indah dan Menyeramkan

Bukan tanpa alasan, pemakaman dasar laut ini akan segera direalisasikan setelah menimbang banyak hal.

Perihal prosesi kematian yang sering terlupa

Kompleks pemakaman di bilangan Jakarta (Foto/Dinas Kehutanan)

Perihal kematian yang sering manusia lupakan selain kesedihan dan kehilangan; cara kita mengelola pemakaman ternyata tidak ramah lingkungan.

Prosesi penghormatan terakhir bagi jenazah, baik dikubur atau dikremasi, memiliki dampak buruk terhadap alam sekitar.

Metode penguburan yang biasa dan lumrah kita lakukan, rupanya berdampak pada pencemaran air tanah bila dilakukan secara serampangan.

Belum lagi perihal kuburan yang makan banyak ruang, sehingga ketersediaan lokasi tanah semakin sempit.

Pada metode kremasi, ada risiko emisi yang dapar memengaruhi kualitas udara bagi alam sekitar.

Pemakaman unik ramah lingkungan

Pemakaman bawah laut milik tentara AS (Foto/Neptunesociety.com)

Berlatar dari dampak buruk dari beberapa prosesi pemakaman yang justru merusak lingkungan, pemerintah Kota Gold Coast di Australia mencanangkan solusi pragmatis dan unik.

Tom Tate, selaku walikota setempat berencana mendirikan kuburan dasar laut di dekat Southport Spit.

Dilansir The Australia, Tate mengklaim bila ada dua keuntungan dari pembangunan kuburan bawah air. Pertama, tak ada lagi masalah ruang untuk lokasi kuburan. Kedua, keluarga yang ditinggalkan tak akan khawatir lagi meninggalkan jasad orang yang disayang di laut.

“Suasana bawah laut sangat indah, plus tidak akan ada orang yang bisa mengganggu atau bahkan merusak kuburan tersebut,” ujar Tate.

Tate kembali mengklaim bahwa metode penguburan ini ramah lingkungan. Abu ataupun kerangka jenazah akan menjadi pondasi bagi terumbu karang.

“Keluarga yang ingin ziarah kubur juga mendapat pengalaman menyenangkan,” ujarnya.

Lahan ´basah´ pariwisata

Tom Tate juga meyakini bahwa pemakaman ini akan mendatangkan antusias dari wisatawan. Pemakaman dasar laut akan menjadi spot diving baru yang tak kalah menarik.

Hal ini tentu juga menjadi lahan basah, yang sebenar-benarnya basah secara harfiah, bagi pariwisata di Australia.

Baca Juga: Seram, Ada Danau Tengkorak Misterius di Pegunungan Himalaya

Biaya pembangunan metode penguburan jenis ini dikisarkan memakan harga sebesar AU$6200 atau setara Rp 66 juta. Nominal tersebut termasuk paket lengkap saat kremasi dan peletakan abu di kuburan dasar laut.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU