Viral Foto Salju di Semeru, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Salju di Semeru tersebut terdapat di jalur pendakian menuju Puncak Mahameru. Saat itu para pendaki berada di ketinggian sekitar 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl), pukul 05.30 WIB atau menjelang matahari terbit.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Belum lama ini di sosial media viral beredar foto jejak kaki berwarna putih mirip salju di Semeru, Kamis, (12/4).

Foto salju di Semeru sempat membuat heboh para pendaki. (Foto/Dok. TNBTS).

Baca juga: Kabar gembira untuk pendaki, Gunung Semeru kini punya toilet basah.

Salju tersebut terdapat di jalur pendakian menuju Puncak Mahameru. Saat itu para pendaki berada di ketinggian sekitar 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl), pukul 05.30 WIB atau menjelang matahari terbit.

Ahli geologi, Rovicky Dwi Putrohari menjelaskan, salju di Semeru yang dilihat para pendaki itu bukan salju yang turun dari pembekuan uap air, melainkan air embun yang membeku.

“Salju itu merupakan air yang membeku karena adanya penurunan suhu yang cukup besar. Akan tetapi, air yang membeku di Semeru itu bukan salju yang sering terjadi di daerah dengan empat musim,” jelas Rovicky, dikutip dari wawancaranya dengan Kompas.com, Jumat (13/4/2018).

Rovicky menambahkan, penurunan suhu ekstrem di Puncak Mahameru memang bisa menyebabkan air embun membeku. Suhu ekstrem tersebut biasanya terjadi menjelang terbit Matahari.

“Suhu yang sangat dingin di jam-jam tersebut mampu membuat air membeku, dan lebih tepatnya disebut embun yang membeku, bukan salju,” katanya.

Menurut Rovicky, hal serupa juga kerap dialami wisatawan di Bromo menjelang matahari terbit. Namun, turunnya suhu ini tidak lebih rendah dari turunnya suhu di Mahameru, karena elevasi Mahameru lebih tinggi dari Bromo.

Petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sebenarnya sudah melarang pendaki untuk ke Puncak Mahameru, karena suhu dingin yang ekstrem di puncak. Para pendaki hanya dibatasi sampai di Pos Kalimati, pos terakhir sebelum menuju puncak.

Baca juga: Aturan baru pendakian Gunung Semeru yang harus dipahami para pendaki.

“Imbauan seperti biasa, menjaga selalu kesehatan dan membawa perlengkapan sesuai standar pendakian, serta bila fisik atau kesehatan tidak memungkinkan tidak boleh dipaksakan melakukan pendakian,” imbuhnya.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU