Banyak sekali cara yag digunakan untuk traveling. Dari mulai traveling dengan gaya mewah seperti business trip hingga backpacker. Mungkin Kamu sudah nggak asing dengan istilah backpacker, tapi tahukah Kamu apa itu bikepacker? Kamu pasti penasaran!
Kalau backpacker sering melakukan perjalanan dengan menggendong ransel di punggung, maka bikepacker adalah traveling dengan menggunakan sepeda. Tepatnya dengan bersepeda ria.
Bikepacker, itu seperti kegiatan traveling pada umumnya. Hanya saja para bikepacker lebih mengandalkan sepeda sebagai alat transportasi utama. Nah, kegiatan lainnya bisa dengan camping atau menginap di penginapan. Sama seperti para traveler pada umumnya. Hanya saja sepeda lebih menjadi syarat sah untuk bikepacker.
Peserta yang bergabung dalam kegiatan bikepacker biasanya berasal dari orang-orang yang bergabung dalam sebuah komunitas sepeda. Seperti dari komunitas GoSLIM (Komunitas Sepeda Lipat Muntok), SELPi (Sepeda Lipat Palembang), Komunitas Sepeda Bina Marga Palembang, Jogja Folding Bike, Indonesian Foldingbike (IDFB). Tapi tak menutup kemungkinan individu yang belum tergabung dalam komunitas tersebut. Asal punya sepeda bisa melakukan bikepacker.
Namanya juga bikepacker, ya pastinya gowes-gowes untuk sampai di tempat tujuan. Tapi gak semua rute dilakukan dengan gowes-gowes ya! Para bikepacker tetap menggunakan trasportasi tambahan untuk menuju destinasi. Bila harus ditempuh dengan menggunakan pesawat, maka mereka pun juga harus naik pesawat. Lalu sepedanya? Beberapa diantara mereka menggunakan sepeda lipat atau folding bike. Jadi praktis dibawa kemana-mana.
Layaknya para pejalan, gendong ransel yang beratnya berkilo-kilo pun rasanya capek, gowes pun sama. Tapi kembali lagi, bila Kamu sudah merasa senang dan enjoy, maka capek yang Kamu rasakan tidak akan menjadi beban berat. Bersama rombonganmu Kamu pun akan termotivasi untuk terus gowes. Seperti kata bang Pandu, ketua umum Indonesian Foldingbike (IDFB), pada saat kami interview.
“Kalo udah di atas sadel, semua jadi saudara”
Bang pandu pun mengatakan bahwa untuk melakukan bikepacker pun harus menguasai teknik dasar. Hal ini membantu Kamu untuk menghadapi medan jalan. Seperti tanjakan, misalnya. Salah satu teknik dasarnya adalah mengenali diri sendiri. Kamu bisa cari tahu candence (putaran kaki per menit). Menyesuaikan tubuh Kamu.
Kesalahan umum yang sering terjadi adalah saat bertemu tanjakan justru mempercepat putaran kaki bahkan sampai tahan nafas untuk menambah power. Justru Kamu harus mengatur nafas dan power saat melewati jalan tanjakan.
Bike fitting adalah melakukan penyetelan pada sepeda Kamu. Tentunya agar nyaman saat menggowes. Hal yang bisa Kamu lakukan adalah mengatur tinggi sadel, maju mundurnya sadel, tiggi dan maju mundurnya setang, kemiringan sadel, hingga kemiringan grip (pegangan). Semua itu wajib dilakukan agar Kamu tidak semakin terasa capek.
“Kalo setelannya gak sesuai dan dipaksa, tenaga banyak kebuang”
Layaknya traveler pada umumnya mereka para bikepacker juga membawa perlengkapan sesuai kebutuhan mereka. Uniknya mereka menyimpan barang-barang tersebut pada pannier, kantorng di sebelah kanan dan kiri sepeda mereka.
Model dan bahannya pun beragam. Ada yang menggunakan bahan seperti dry bag agar tidak basah saat musim hujan ada pula yang menggunakan bahan condurra. Untuk bahan seperti itu biasanya para bikers melapisi denga cover anti air. Tapi bila cuaca cerah saat bikepacker tak menutup kemungkinan cukup menggunakan bahan jenis cordurra.
***
Bagaimana dengan Kamu? Apakah Kamu tertarik untuk mencoba traveling dengan menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Kamu bisa mencobanya.
Baca juga artikel menarik berikut ini!