Tiba di Basecamp, Dua Pendaki Wanita Indonesia Latihan Teknik Pendakian Untuk Capai Puncak Everest

Sebelumnya, mereka telah mencatatkan diri sebagai tim pendaki wanita Indonesia pertama yang berhasil mencapai puncak Puncak Gunung Denali (6.190 mdpl), Alaska dan Puncak Gunung Vinson Massif, Antartika (4.190 mdpl).

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Dua pendaki wanita Indonesia yang tergabung dalam tim ‘The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar’ (WISSEMU), melakukan latihan teknik-teknik pendakian untuk mencapai Puncak Gunung Everest di Everest Basecamp, Tibet selama tujuh hari.

Dua pendaki wanita Indonesia yang tergabung dalam Tim Wissemu melakukan latihan teknik pendakian di Basecamp Everest. (Foto/dok. Wissemu).

Baca juga: Mengerikan, ini total sampah yang ditinggalkan di Puncak Everest.

Dalam siaran persnya, dilaporkan bahwa tim telah tiba di Everest Base Camp (EBC), Tibet yang berada di ketinggian 5.200 meter di atas permukaan laut (mdpl), Kamis, 19 April 2018, pukul 11.08 waktu setempat.

“Akhirnya kami sampai EBC. Artinya semua akan jadi lebih berasa nyata. Everest akan kelihatan tiap hari, suasananya udah masuk wilayah dengan ketinggian di atas 5.000-an mdpl, bersama dengan orang-orang di sekitar yang punya tujuan sama untuk bisa sampai di Puncak Gunung Everest,” ujar salah satu pendaki Tim Wissemu, Mathilda Dwi Lestari.

Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari akan berlatih menggunakan crampon, ice axe, peng-aplikasian tali – temali dan segala persiapan lain untuk menunjang keselamatan pendakian.

“Beruntung, keadaan EBC boleh dibilang cukup baik. Meski cuaca dingin yang menyelimuti daerah tidaklah berkurang, namun kehangatan kebersamaan dengan rombongan lain rasanya cukup untuk meninggalkan kesan nyaman,” demikian pernyataan Tim Wissemu.

Dalam pendakian, dua pendaki wanita tersebut akan mengambil jalur utara yaitu lewat Tibet. Jalur ini dipilih dengan pertimbangan menghindari penumpukan pendaki ketika menuju puncak. Meski sebagai gantinya, tim harus menghadapi medan medan yang lebih curam pada jalur ini.

Tim Wissemu mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah memberikan dukungan atas kegiatan pendakian Gunung Everest.

Sebelum sampai titik ini, tim sempat menghabiskan waktu mengelilingi bangunan bangunan bersejarah di Tibet.

Dalam ekspedisi ini, bukan hanya puncak yang mereka kejar, melainkan juga pembelajaran dan pengetahuan baru mengenai adat dan budaya dari suatu daerah.

Tim Wissemu sempat mengunjungi Potala Palace yang merupakan bangunan utama dari Lhasa yang berada tepat di pusat kota. Mereka melanjutkan untuk mengunjungi Biara Sera yang merupakan tempat belajar Tradisi Buda Mahayan utama yang didirikan pada tahun 1419.

Baca juga: Busana syar’i tak aman untuk pendakian?

Tim Wissemu sebelumnya meninggalkan Bandara Soekarno Hatta pada Kamis, 29 Maret 2018. Dua pendaki wanita Indonesia yang masih terdaftar aktif di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, ini sebelumnya telah mengibarkan bendera merah putih di enam puncak gunung tertinggi di enam lempeng benua lain.

Mereka mencatatkan diri sebagai tim pendaki wanita Indonesia pertama yang berhasil mencapai puncak Puncak Gunung Denali (6.190 mdpl), Alaska dan Puncak Gunung Vinson Massif, Antartika (4.190 mdpl).

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU