Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kini tengah gencar mendorong pelaku industri pariwisata untuk mulai menggunakan branding ‘Taste of Padang’. Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian sendiri mengatakan bahwa panduan mengenai penggunaan logo dan slogan, termasuk pemasangan pada papan iklan hingga pemanfaatan oleh penggerak pariwisata akan diberikan lebih lanjut oleh Kementerian Pariwisata.
“Sambil menunggu Kemenpar merampungkannya, Saya harap semuanya mulai menerapkan,” ujar Oni, pada Minggu (14/1).
Hal ini dilakukan karena penggunaan branding ‘Taste of Padang’ sejak awal memang menuai pro dan kontra. Terlepas dari kontroversi yang muncul, Oni mengingatkan bahwa branding ini sudah melalui proses yang cukup panjang dan melibatkan Pemda dan seluruh pemangku kepentingan pariwisata di Sumatera Barat.
“Ada pro kontra biasa, silakan saja. Namun ini kan proses yang sudah kita jalankan,” tambah Oni.
Selain mempromosikan dan branding Sumatera Barat sebagai ‘Taste of Padang’, Kementerian Pariwisata juga sedang meluncurkan 5 branding baru untuk lima kota di Indonesia pada bulan Maret hingga April tahun ini.
“Padang menjadi salah satu yang dilaunching. Kami harap setelah diluncurkan, Kemenpar ikut mempromosikan di level internasional,” harap Oni.
Melansir dari Republika.co,id, selama tiga tahun belakangan Sumatera Barat memang mencoba membangkitkan potensi wisata halal. Kesadaran ini juga diwujudkan dengan perbaikan sejumlah fasilitas destinasi wisata unggulan seperti Gunung Padang, kawasan wisata Mandeh, hingga Kota Bukittinggi.
Berdasarkan catatan Dinas Pariwisata Padang tahun 2017 lalu jumlah kunjungan naik hingga 29% di angka 3,6 juta wisatawan. Tahun ini ditargerkan kunjungan mampu menyentuh angka 3,8 juta.
