Beberapa waktu lalu, turis asal Amerika Serikat yang merupakan seorang model, Kinsey Golden, dicegat polisi Filipina karena kenakan pakaian super minim saat kendarai sepeda motor bersama teman prianya. Sedangkan, teman prianya tak kenakan kaus sama sekali alias shirtless.
Melansir dari Dailymail.uk, saat itu, inspektur Polisi Senior Raymond Halasan, kepala polisi, dan petugas perlindungan perempuan dan anak-anak SPO3, Christine Vidal tengah melakukan OPLAN SITA atau razia kendaraan lalu lintas di wilayan Bohol, Filipina.
Ketika mendapati dua pasangan berpakaian tak senonoh kendarai sepeda motor, mereka mencegat Golden dan kekasihnya. Kemudian, memerintahkan Golden untuk menutupi paha menggunakan kain pantai. Tak hanya diberi kain pantai untuk menutupi tubuh, Golden dan pasangannya pun memperoleh surat pelanggaran.
Trev, kekasih Golden mengaku tak tahu bahwa berpakaian super minim saat berkendara di jalan merupakan masalah serius. Dia dan pasangannya mengaku ingin minta maaf kepada masyarakat Filipina.
‘Para petugas polisi tersebut mengatakan kepada kami untuk menutupi tubuh dengan sangat ramah. Kami pun melakukan apa yang diminta. Kami tidak tahu bahwa mengenakan bikini saat berkendara merupakaan hal serius dan kami ingin minta maaf kepada siapa pun yang kami sakiti.” tutur Trev seperti yang dilansir dari The Sun.
Setelah insiden memalukan tersebut, diketahui dari akun instagram Kinsey Golden, kedua pasang kekasih tersebut pergi meninggalkan Bohol, Filipina menuju Bali.
Kasus serupa pun sering terjadi di Bali. Bedanya, turis asing di Bali seolah dibiarkan berseliweran dengan pakaian minimnya begitu saja. Hal tersebut pun menjadi keresahan banyak pihak.
Sangat disayangkannya, warga Bali pun masih banyak yang merasa sungkan dan enggan menegur turis asing yang berpakaian tak sopan. Dalam kasus ini, terkesan ada pembiaran. Namun, sesungguhnya hal itu hanyalah karakter bawaan mayoritas orang Indonesia yang menganggap turis asing tamu yang harus dihormati.
Memberikan tilangan atau menegur turis asing yang berseliweran harus dilakukan. Bali destinasi wisata Indonesia yang terkenal dengan nilai religiousnya bisa meniru Filipina dalam menangani kasus ini.
Meski demikian, bisa jadi, turis-turis asing yang berseliweran kenakan pakaian super minim di Bali maupun Filipina sebenarnya bukannya tak tahu etika. Mereka hanya tak paham adat kesopanan orang-orang timur.
Maka, untuk mengatasi permasalahan etika turis asing ini, para tour operator dan pemerintah dinas pariwisata harusnya mengedukasi pentingnya menjaga kesopanan saat di destinasi tujuan.