Selama ini Yogyakarta terkenal dengan kuliner yang cenderung bercitarasa manis. Tetapi di Yogyakarta juga ada kuliner pedas nampol. Namanya Sate Petir Pak Nano.
Kedai sederhana yang terletak di Jalan Lingkar Selatan Yogyakarta, Dusun Menayu, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul ini selalu sajikan sate dengan sambal kecap yang irisan cabainya melimpah sehingga tak heran jika dijuluki dengan sate petir.
Sate ini disajikan dengan samba yang pedas. Foto dari ig @kulinerjogja
Selain cabai yang melimpah, irisan tomat, bawang merah, dan kubisnya juga ditambahkan di atas sate kambing yang telah dibakar sempurna di atas arang.
Sate di bakar di atas tungku. Unik ya! Foto dari IG @prtwiayud
Sate yang rasanya pedasnya nampol ini bukan baru-baru ini melainkan sudah berdiri sejak tahun 1980 an tepatnya sejak tahun 1984 oleh pria bernama asli Suitiyarno. Awalnya, kedai sate ini berada di kawasan Patangpuluh Yogyakarta, lalu tahun 2004 pindah ke lokasi yang saat ini.
Ini dia sosok dibalik lezatnya sate petir. Foto dari IG @hellorestoku
Menariknya, kedai yang sudah berdiri 34 tahun ini memiliki cara masak yang unik yakni dibakar di atas arang yang di atas tungku terbuat dari tanah liat. Soal tekstur daging, sate ini jelas empuk dan bumbunya meresap sampai ke dalam daging.
Kini kedai yang menyajikan sate citarasa pedas nampol ini banyak diburu wisatawan.
Pedas jadi citarasa paling menonjol jika Anda datang ke kedai ini. Foto dari IG @streetfoodstories
Selain sate, ternyata sang pemilik juga menyajikan menu lainnya yakni tongseng, gulai, sate klatak, dan nasi goreng. Semua hidangan itu bisa dipesan dengan level pedas yang Anda inginkan, tapi yang jelas cita rasa pedas paling digemari pelanggan.
Para pembeli di sini bisa memilih level sate yang akan dimakan, mulai dari level pedas TK sampai profesor. Jika Anda tidak kuat pedas, pilih level TK saja.
Untuk satu porsi sate, Anda bisa menyiapkan uang sebesar Rp 25 ribu saja. Murah bukan?