Setelah sekian lama tutup karena pandemi Covid-19, sejumlah taman hiburan di Jepang mulai dibuka kembali dengan menerapkan peraturan dalam sambut New Normal. Dilansir dari CNN, sekelompok pengelola taman hiburan utama telah memperkenalkan seperangkat pedoman untuk menjamin keselamatan pengunjung dan staf dalam menghadapi Covid-19.
Diantara semua peraturan yang ada, terdapat satu peraturan yang cukup aneh sekaligus lucu sambut New Normal, pengunjung dilarang berteriak saat menaiki wahana roller coaster. Dalam pedoman peraturan tersebut juga dijelaskan, maskot taman hiburan atau badut tidak akan melakukan tos dengan pengunjung. Staf dan pengunjung di wahana rumah hantu juga diwajibkan untuk jaga jarak minimal satu meter.
Tidak hanya itu, pertunjukan aksi yang terlibat dalam perkelahian sampai mati dengan penjahat diharuskan menghindari untuk memicu terjadinya teriakan dari penonton untuk mencegah sorak sorai dan meminimalisir percikan air liur yang bisa saja membawa virus corona terbang di udara dan menginfeksi pengunjung atau staf yang sehat.
Atraksi realitas virtual (VR) tidak diijinkan untuk beroperasi jika kacamata khusus yang digunakan belum sepenuhnya di sanitasi. Semua penjual yang menjajakan dagangannya di area taman hiburan diminta untuk tidak mengeluarkan mainan dan sampel makanan bagi pengunjung anak-anak. Terakhir, hantu-hantu di wahana rumah hantu harus menjaga jarak saat menakut-nakuti pengunjung.
Pedoman New Normal di taman hiburan tersebut dikeluarkan oleh East and West Japan Theme Park Associations yang terdiri dari 30 operator taman hiburan utama di Jepang. Termasuk diantaranya adalah Oriental Land Company (operator Tokyo Disneyland dan DisneySea) dan Universal Studios Jepang. Ada-ada saja, operator taman hiburan kelas dunia menciptkan peraturan yang sepertinya tidak mungkin untuk di terapkan.
Larangan tidak boleh berteriak saat menaiki roller coaster hanya akan menjadi peraturan konyol yang sangat tidak mungkin untuk diterapkan. Dengan segala batasan dari peraturan dalam pedoman tersebut, berwisata di taman hiburan Jepang sepertinya akan terasa hambar, tidak semeriah dan seseru biasanya. Ada baiknya pihak taman hiburan menutup saja wahana yang memiliki potensi menjadi pusat penyebaran Covid-19.