Penggermar film Conjuring Universe pasti sudah tidak asing lagi dengan visual rumah satu ini. Amitiville merupakan rumah angker yang berada di 112 Ocean Avenue, Amityville, New York. Kisah seram rumah ini yang diangkat dalam film The Conjuring 2: The Enfield Poltergiest merupakan kejadian nyata yang benar-benar terjadi di masa lalu, sekitar tahun 1974.
Rumah Amityville menjadi angker setelah menjadi lokasi pembunuhan satu keluarga oleh anak pertamanya yang bernama Ronald DeFeo Jr. Banyak hal-hal ganjil yang menyelimuti kasus pembunuhan tersebut. Ronald dalam kesaksiannya di persidangan mengaku melakukan aksi keji tersebut atas bisikan dan pengaruh dari iblis penghuni rumah.
Cerita bermula pada 13 November 1974 pukul 18.30, Ronald mengejutkan seluruh pengunjung Henry’s Bar karena mengaku ada yang membunuh seluruh anggota keluarganya. Pengunjung sontak langsung menuju tempat kejadian. Ronald yang berusia 23 tahun juga melaporkan kejadian ini ke aparat. Petugas kepolisian Suffolk County pun menerima laporan itu.
Banyak simpati mengalir kepada Ronald karena di usia yang masih muda harus kehilangan seluruh anggota keluarganya yang meliputi dua orang tua dan empat adik-adiknya. Semua meninggal karena luka tembak di kamar masing-masing. Hasil penyelidikan menunjukkan tidak ada perlawanan dari korban, mereka diduga dihabisi saat sedang tidur terlelap.
Dua hari setelah kejadian, Ronald ditangkap dan digiring karena menjadi pelaku pembunuhan atas ayah, ibu, dan adik-adiknya. Setelah interogasi selama 20 jam, Ronald pun mengakui perbuatannya. Tidak diketahui pasti apa motif dibalik pembunuhan tersebut. Namun Ronald bersikukuh bahwa suara di rumah Amityville yang menyuruhnya melakukan itu.
Dalam persidangan, Ronald dinayatakan sehat jiwa dan raganya. Sehingga tudingan bahwa Ronald mengindap gangguan kejiwaan ditepis oleh hakim. Ronald dinayatakan bersalah atas enam pembunuhan tingkat dua dengan masing-masing hukuman 25 tahun penjara. Kasus pembunuhan ini pun kemudian menjadi kisah horor paling terkenal sepanjang sejarah.
Terdapat banyak kejanggalan yang mengarah bahwa kesaksian Ronald atas suara-sura aneh di rumah Amityville benar adanya. Jika pembunuhan menggunakan senjata api, tidak ada tetangga di samping kanan-kiri rumah yang mendengarnya. Padahal senjata yang digunakan tidak dilengkapi oleh peredam suara. Pembunuhan justru terungkap setelah laporan pelaku.
Korban ditemukan di kamar masing-masing saat tidur terlelap tanpa ada tanda-tanda perlawanan. Bahkan ayah-ibu Ronald yang tidur satu ranjang, tidak mengetahui orang saat di sebelahnya tertembak. Logikanya penghuni rumah yang lain akan segera bangun jika mendengar suara tembakan senjata api di dalam rumah. Tapi ini tidak, seolah ada yang menutup telinga para korban ketika mereka sedang tidur.
Saat Ronald dipenjara atas perbuatannya, rumah Amityville dibeli oleh George Lutz. Bersama istri dan anak-anaknya mereka tinggal di rumah itu. Saat seorang pemuka agama diundang untuk melakukan pemberkatan di rumah barunya, sang pendeta diusir oleh suara tak berwujud. Bahkan ia juga dipukul oleh tangan tak terlihat di ruang menjahit.
Keanehan mulai terjadi dan semakin parah dari hari ke hari. George melihat istrinya tiba-tiba menjadi tua. Tempat tidur anaknya yang terbang berputar-putar di langit-langit rumah. Cairan aneh menetes di perapian. Pintu depan yang terbanting saat pagi buta. Anehnya semua hal-hal janggal terus terjadi di waktu yang sama saat pembunuhan tersebut terjadi, 03.15.
Puncaknya, setelah 28 hari tinggal di rumah Amityville, keluarga Lutz kabur meninggalkan seluruh barang-barangnya di rumah angker tersebut. Semua pakaian bahkan persediaan makanan di kulkas ditinggalkan begitu saja. George mengaku sudah tidak kuat lagi. Ia yakin hal buruk lainnya akan segera terjadi jika keluarganya tidak segera keluar dari rumah itu.