Alasan Ilmiah Mengapa Perjalanan Berangkat Terasa Lama Dibandingkan Saat Pulang

Saat berangkat, biasanya selalu ada pertanyaan "Kok nggak sampai-sampai ya?" Kemudian, saat pulang ada rasa terkejut, "Lho, kok sudah sampai?"

SHARE :

Ditulis Oleh: Himas Nur

Perjalanan berangkat kerap kali terasa lebih lama dibandingkan saat kita telah menuju rumah dan pulang. Fenomena umum yang biasa dirasakan ini biasa disebut dengan nama return trip effect. 

Ketika kita tengah traveling dan hendak melakukan perjalanan ke suatu tempat, biasanya kita merasakan sensasi menggebu dan antusias sekali dalam mempersiapkan segala sesuatunya.

Baca Juga: Studi Ungkap Manfaat Traveling Membuat Otak Menjadi Lebih Cerdas

Saat berangkat, biasanya selalu ada pertanyaan “Kok nggak sampai-sampai ya?” Kemudian, saat pulang ada rasa terkejut, “Lho, kok sudah sampai?”

Padahal jarak dan waktu tempuh untuk perjalanan pulang dan berangkat itu sama. Tak perlu merasa aneh, sebab fenomena ini merupakan hal umum dan dijelaskan secara ilmiah.

Penjelasan ilmiah mengenai perjalanan berangkat yang terasa lama

perjalanan saat liburan

Perjalanan berangkat yang terasa lebih lama ini rupanya diakibatkan oleh kondisi pikiran dan psikologis. Mengutip laman bobo.grid.id, ilmuwan telah meneliti fenomena ini dan menyebutnya sebagai ‘return trip effect.’

Peristiwa ini biasanya terjadi saat kamu pergi ke tempat baru yang belum dikenal. Atau saat kamu pergi ke suatu tempat yang belum pernah dilalui sebelumnya.

Saat melakukan perjalanan berangkat ke suatu tempat, otak akan cenderung lebih fokus untuk mencerna dan menghapalkan rute yang ditempuh.

Saat sedang fokus, otak akan memberikan pemahaman bahwa waktu terasa berjalan lebih lambat. Sementara, saat melakukan perjalanan pulang dengan rute yang sama, otak sudah lebih mengenali rute yang dilalui dan kondisi sekitar.

Hal inilah yang membuat otak merasa tidak perlu lagi terlalu fokus menghapalkan rute. Sehingga, waktu juga akan terasa berjalan lebih cepat.

Return trip effect

perjalanan saat liburan (Foto/obrolan vatika)

Fenomena ‘return trip effect’ ini lebih jarang terjadi, bila kita melalui rute yang biasa dilalui. Selain itu, ada pendapat berbeda yang mengatakan kenapa fenomena ‘return trip effect’ bisa terjadi.

Yakni, saat berangkat ke suatu tempat, kita sudah memperkirakan waktu tiba di tempat tersebut. Namun, ternyata di jalan ada hal-hal yang membuat perkiraan waktu tersebut salah.

Baca Juga: Cara Mencuci Baju Saat Traveling yang Menarik untuk Anda Ketahui

Satu di antara hal yang membuat perkiraan waktu tiba ini meleset adalah terjebak macet. Hal ini membuat kita terus-terusan melihat jam untuk mengecek apakah kita akan sampai di tempat tujuan tepat waktu.

Sehingga menyebabkan kita merasa perjalanan yang ditempuh terasa lebih panjang. Sementara saat pulang, perjalanan terasa lebih pendek. Ini karena kita tidak lagi memperkirakan kapan kita akan sampai di rumah.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU