Perancis Menghina Islam, Apakah Negara ini Ramah pada Turis Muslim?

Kegaduhan Perancis menghina Islam belakangan ini mendorong sejumlah turis muslim bertanya terkait keamanannya untuk dikunjungi turis yang beragama Islam.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Aksi boikot terhadap produk-produk Perancis bergema di seluruh negara setelah Presiden Perancis, Emmanuel Macron, mengeluarkan pernyataan terkait karikatur Nabi Muhammad SAW dari surat kabar Charlie Hebdo. Aksi boikot ini bermula dari kasus pembunuhan seorang guru di Perancis bernama Samuel Paty pada 16 Oktober 2020 oleh remaja berusia 18 tahun.

Samuel Paty dibunuh setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW dari Charlie Hebdo yang terbit pada tahun 2015 lalu kepada murid-muridnya di kelas kebebasan berpendapat. Seperti diketahui, agama Islam sangat mengharamkan penggambaran fisik Nabi Muhammad SAW. Hingga kini otoritas Perancis menahan sembilan orang terkait kasus tersebut.

Macron merespon peristiwa ini dengan memberikan pembelaan penuh kepada Samuel Paty dan majalah Charlie Hebdo, bahwa karikatur Nabi Muhammad SAW tersebut merupakan bentuk dari kebebasan berbicara dan nilai-nilai sekuler yang berlaku di Perancis. Bahkan di kesempatan lain, Macron memuji aksi Samuel Paty dan bersumpah akan melanjutkan perjuangan kebebasan berpendapat di Perancis.

Museum De Louvre di Paris, Perancis (cntraveler.in)

Sejumlah negara muslim di dunia sangat kecewa dengan pernyataan dari Macron, tidak sedikit yang mengecam aksi menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW yang dilakukan Samuel Paty karena dianggap menghina dan menistakan umat muslim di seluruh dunia. Presiden Turki, Erdogan, menyerukan aksi pemboikotan terhadap produk-produk dari Perancis.

Kerajaan Arab Saudi turut mengecam sikap Macron dan menolak terhadap gambar ofensif dari nabi Islam mana pun. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan dengan tegas menolak setiap upaya yang menghubungkan Islam dengan terorisme, dan karikatur yang menyerang Nabi Muhammad SAW atau nabi lainnya. Aksi protes juga datang dari Irak, Suriah, Libya, Qatar, Kuwait, tak terkecuali Indonesia.

Apakah Perancis Ramah Turis Muslim?

Kegaduhan Perancis menghina Islam belakangan ini mendorong sejumlah turis muslim bertanya terkait bagaimana kondisi kehidupan beragama di negara ini dan keamanannya untuk dikunjungi turis yang beragama Islam.

Sepertinya ada kesalahpahaman besar antara Macron dan negara-negara Islam di dunia. Wawancara dengan Aljazeera yang diunggah pada Minggu, 1 November 2020 lalu di akun twitter @EmmanuelMacron, Macron telah menjelaskan bahwa yang sedang dilakukan oleh Perancis yaitu memerangi terorisme atas nama Islam, bukan Islam. Terorisme tersebut merenggut nyawa lebih dari 300 warga negara Perancis.

Terkait karikatur Nabi Muhammad SAW, Charlie Hebdo telah dikenal luas sebagai ikon tradisi sekuler di Perancis yang sudah ada sejak era revolusi. Tidak hanya Islam, Charlie Hebdo seringkali menggambar karikatur dari tokoh-tokoh besar dari agama Abrahamic, termasuk Yahudi dan Nasrani. Meskipun kerap menuai polemik, Charlie Hebdo tidak pernah sekalipun berhenti memberikan satir-satir dalam bentuk karikatur.

Masjid Raya Paris yang disebut terbesar di Eropa (themuslimtimes.info)

Perancis termasuk salah satu negara di Eropa yang paling ramah muslim. Komunitas muslim di Perancis berjumlah sekitar 10% dari total seluruh warga negara di sana. Sehingga tidak heran banyak masjid untuk ibadah umat muslim, masjid paling megah adalah Masjid Raya Paris yang bahkan disebut sebagai yang terbesar di Eropa. Restoran halal juga sudah banyak.

Tidak sampai disitu, layanan kamar hotel berbintang di Perancis juga telah menyediakan penunjuk arah kiblat bagi turis yang akan akan menunaikan ibadah salat. Bagian kamar mandi terdapat air pancuran yang bertujuan memudahkan mengambil air wudhu. Menjelang akhir tahun, meski tidak merayakan Natal, umat muslim tetap bisa merasakan euforia Natal.

Walaupun Perancis adalah negara non-muslim, namun menurut survei Global Muslim Travel Index (GMTI) di tahun 2017,Perancis masuk dalam 10 besar negara non-muslim yang ramah turis muslim. Perancis duduk di peringkat ke-8 dengan skor 52,1 poin. Terdapat empat kriteria yang jadi dasar penilaian, yaitu akses, komunikasi, lingkungan, serta layanan.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU