Hadaka Matsuri di Jepang, Festival Telanjang Menjelang Musim Panen

Hadaka Matsuri di Jepang memiliki makna 'Festival Telanjang', merupakan bagian dari ritual untuk menggapai berkah dan harapan di musim panen.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Hadaka Matsuri dalam bahasa Jepang memiliki makna ‘Festival Telanjang’, merupakan bagian dari ritual untuk menggapai berkah dan harapan pada hasil panen yang melimpah di musim panen mendatang. Ketika tekhnologi dan mesin-mesin pertanian belum ditemukan, dahulu orang Jepang hanya mengandalkan tenaga manusia. Melalui Hadaka Matsuri, kesehatan kaum laki-laki untuk bekerja di lahan pertanjian dipertunjukkan.

Festival ini termasuk acara tahunan yang digelar rutin setiap Sabtu ketiga di bulan Februari. Hadaka Matsuri di Jepang biasanya dilakukan di sebuah kuil di Perfektur Okayama dan Perfektur Fukushima. Meski dikenal dengan nama Festival Telanjang, sebenarnya para pesertanya tidaklah benar-benar telanjang. Mereka mengenakan fundoshi, cawat khas Jepang yang minim.

Baca juga: Tadisi Nyotaimori di Jepang, Makan di Atas Tubuh Wanita

Perayaan Saat Pandemi

Sebelum dilanda oleh pandemi Covid-19, festival Hadaka Matsuri di Jepang berlangsung meriah. Acara utama dimulai di malam hari, terdapat 10 ribu pria yang berlarian di halaman kuil untuk persiapan, lalu menyucikan diri sebelum menjejalkan diri ke bangunan utama kuil. Pukul 10 malam, lampu dipadamkan, pendeta melempar 100 ikat ranting dan dua tongkat shingi.

(id.wikipedia.org)

Sang pendeta akan melemparkannya dari jendela kuil setinggi empat meter di atas. Konon, siapapun yang dapat mengambilnya akan menikmati tahun penuh keberuntungan. Tongkat Shingi lebih diincar. Para laki-laki akan berdesak-desakan di dalam kuil memperebutkan salah satu bungkusan dan atau kedua tongkat. Keseluruhan acara hanya berlangsung 30 menit. Bukan tanpa risiko, para peserta biasanya mengalami memar atau terkilir.

Pengunjung datang dari seluruh Jepang, bahkan beberapa dari luar negeri. Namun karena pandemi Covid-19, Hadaka Matsuri di Jepang pada tahun ini digelar dengan sangat terbatas untuk kelompok terpilih beranggotakan 100 orang. Tidak berdesak-desakan seperti sebelum-sebelumnya, mereka hanya akan berdoa bagi kesuburan, diakhirinya pandemi, dan perdamaian dunia.

Baca juga: Kota Tokyo Jadi Destinasi Backpacker Termahal di Asia

Festival Telanjang tetap digelar di tengah pandemi meskipun dengan segala pembatasan yang ada. Hadaka Matsuri ditetapkan sebagai Aset Budaya Tak Benda di Jepang pada tahun 2016. Festival ini telah digelar tanpa gangguan berturut-turut sejak 500 tahun lalu. Ritual Hadaka Matsuri sangat sakral, di keadaan apapun harus terus digelar agar senantiasa dilimpah berkah.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU