Setiap pendaki pasti tidak ingin mengalami cidera, tersesat, maupun kelaparan di gunung. Namun, kehendak Tuhan siapa yang tahu.
Pendaki asal Republik Ceko bernama Pavlina Pizova (28) ditemukan di pondok setelah sebulan hilang ketika mendaki di jalur Routeburn, wilayah selatan Selandia Baru yang sangat dingin.
Pendaki wanita ini dilaporkan hilang bersama kekasihnya dan baru ditemukan Kamis (25/8) kemarin. Pavlina mengaku jika kekasihnya jatuh ketika menuruni sebuah bukit dan meninggal. Pavlina sendiri tidak tahu jalur untuk menuruni bukit, namun ajaibnya dia menemukan gubug yang membuatnya bertahan hingga satu bulan di pegunungan Selandia Baru.
Pavlina dan kekasihnya mendaki pada tanggal 24 Juli, lalu pada saat menuruni bukit, kekasihnya Ondrej Petr (27) terpeleset dan jatuh hingga akhirnya meninggal. Pavlia mencoba untuk menolongnya, namun ini malah membuatnyacidera. Sekitar 24 jam Pavlia berada di sisi Ondrej Petr. Namun ia tak ingin mati seperti kekasihnya, akhirnya Pavlina memutuskan untuk mencari jalan pulang.
Tiga hari berada di bawah hujan salju tak membuat Pavlina menyerah, hingga akhirnya ia menemukan pondok. Butuh banyak perjuangan untuk menemukan pondok ini. Ia harus membeku selama tiga hari di hutan.
Ia membuat huruf ‘H’ di atas salju dengan abu api unggun, namun tak ada seorangpun yang melewati jalur yang ia lewati. Tak seorangpun menolongnya.
Pavlina mengatakan jika ia merasa bersalah karena niat bersama pasangannya tak diberitahukan kepada siapapun. Inilah hal yang paling berkontribusi dalam tragedi ini.
Pemerintah Selandia Baru mengaku jika berita pendaki hilang diumumkan pada 28 Juli yang lalu. Pihak pemerintah sendiri menemukan mobil yang lama terparkir di jalur pendakian.
Inspektur Olaf Jensen yang menangani kasus ini langsung membawa pendaki wanita ini ke rumah sakit karena mengalami hipotermia dan cidera. Jensen mengaku jika ia salut dengan keputusan Pavlina untuk menunggu bantuan di pondok karena jalur pendakian memang sedang tidak bersahabat karena badai salju.
Yang disayangkan adalah akan adanya radio di pondok, tapi Pavlina tidak tahu bagaimana menggunakannya, sehingga ia harus menghabiskan waktu selama sebulan sendirian di pondok.
Jasad kekasinyapun masih dalam pencarian karena dimungkinkan tertutup salju. Pihak keposlisian setempat belum banyak memberikan keterangan karena masih dalam penyelidikan.