Kabar gembira, jalur pendakian Gunung Rinjani dibuka kembali pada Senin (19/11/2018) ini. Jalur pendakian yang dibuka adalah via Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Kliang Utara, Lombok Tengah. Sedangkan jalur Senaru dan Sembalun yang biasa dilewati pendaki masih belum dibuka untuk pendakian akibat gempa Lombok.
Seperti yang telah kita ketahui, gempa Lombok pada bulan Juli lalu mengakibatkan longsoran di beberapa jalur resmi Taman Nasional Gunung Rinjani. Longsoran itu menyebabkan lintasan menjadi rawan sehingga ditutup hingga waktu yang belum ditentukan, kabarnya baru buka pada tahun 2020.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Sudiyono Hardjo Puspito menjelaskan pembukaan jalur ini dilakukan sementara hingga awal tahun 2019.
“Jalur pendakian hanya dibuka sampai 31 Desember 2018.” kata Sudiyono, di Mataram dilansir dari Tempo.
Jalur pendakian dibuka sebentar terkait dengan pemulihan ekosistem gunung yang dilakukan tahunan.
“Sebab, mulai 1 Januari 2019 hingga berakhirnya musim hujan akhir April 2019 jalur pendakian ditutup seperti tahun-tahun sebelumnya,” tambahnya.
Jalur Aik Berik mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian pendaki, namun jalur ini sebenarnya sudah lama ada dan memang kurang dikenal bilang dibandingkan Jalur Sembalun dan Senaru.
Meskipun demikan, kalian tidak perlu khawatir dengan jalur ini, lama waktu pendakian pun sama seperti saat melewati jalur Sembalu & Senaru. Bonusnya, pemandangan sepanjang jalur pendakian didominasi hutan subur nan rimbun.
”Lama waktu pendakiannya sama, bisa dua hari satu malam,” terang Sudiyono.
Bila melewati jalur pendakian Air Berik, biasanya para pendaki memulai perjalanan pada pagi hari dari Benang Stokel kemudian menginap semalam sebelum melanjutkan ke Plawangan. Sebagai catatan, di Plawangan Air Berik tak ada sumber air.
Selanjutnya, dari Plawangan, pendaki bisa menuju Puncak Kondo (bukan puncak biasanya jika melewati Sembalun dan Senaru) dalam waktu tempuh sekitar 2 jam perjalanan.
Pembukaan jalur pendakian Rinjani ini dibatasi kuotanya, hanya 150 orang dalam sehari dengan terlebih dahulu memesan tiket dengan cara online.
Bisa memesan ticket online di website atau melakukan registrasi di aplikasi e-Rinjani. Jangan lupa isi data diri.
Perlu diketahui, pendaki lokal akan dikenai simaksi Rp5 ribu per hari dengan miniman melakukan pendakian dua hari satu malam dan Rp150 ribu untuk turis asing per hari per orang.